https://cafesguilis.com/producto/https://versalitaestudio.com/sobre-nosotros/kadinkabbandung.orghttps://conilplayamar.com/propiedad/https://haveone.it/shop/https://www.jomaportes.com/contacto/https://svemarche.eu/https://www.nativehotels.org/en/https://www.ritchiehill.com/gallery
slot gacor slot gacor resmi https://lpm.uki.ac.id/
1 Standar Ganda dan Penuh Kontroversi, Olimpiade Paris 2024 Tidak Aman?

Standar Ganda dan Penuh Kontroversi, Olimpiade Paris 2024 Tidak Aman?

Standar Ganda dan Penuh Kontroversi, Olimpiade Paris 2024 Tidak Aman?

Pembukaan Olimpiade Paris 2024-@Olympics-

DailySports.ID - Upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 dan penyalaan api ini digelar di Sungai Seine pada Sabtu (27/7) dini hari WIB.

Di Olimpiade Paris 2024 ini jadi yang pertama kalinya proses penyalaan api digelar di luar stadion penyelenggara.

Akan tetapi, ada sejumlah hal yang dinilai kontroversi dan beberapa insiden terjadi di Prancis sebelum upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 digelar.

Salah satunya adalah seruan untuk melarang atlet Israel ikut bertanding, sabotase jalur kereta api, dan masalah politik yang melarang atlet Prancis mengenakan hijab.

Beberapa jam sebelum upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 dimulai, jaringan kereta api TGV Prancis dilaporkan mengalami sabotase.

Dilansir dari Reuters, operator kereta SNCF mengatakan bahwa sekelompok merusak kotak sinyal di sepanjang jalur yang menghubungkan Paris dengan beberapa kota, seperti Lille, Bordeaux, dan Strasbourg.

Belum ada pihak yang ditangkap atas tindakan ini. Akan tetapi, pemerintah Prancis mencurigai pada militan sayap kiri atau aktivis lingkungan.

Selain itu, muncul juga kontroversi dari pemerintah Prancis yang melarang atlet perempuannya mengenakan hijab selama bertanding di Olimpiade.

Dilansir dari Anadolu Agency, di bulan September tahun lalu, Menteri Olahraga Prancis, Amelie Oudea-Castera mengatakan atletnya akan dilarang mengenakan hijab selama Olimpiade.

Keputusan itu tentunya menuai banyak kritik dan protes, terutama Prancis merupakan salah satu wilayah komunitas muslim terbesar di Eropa.

Bahkan beberapa pejabat pemerintahan Prancis menilai atlet Olimpiade dianggap sebagai pegawai negeri.

Maka dari itu, para atlet Prancis harus mematuhi aturan sekularisme yang ketat.

Akan tetapi, pelari Prancis Sounkamba Sylla dilaporkan akan tetap mengenakan hijab untuk menghindari larangan tersebut.

Tak hanya itu, Ketua Komite Olimpiade Palestina mengkritik standar ganda dari Komite Olimpiade Internasional (IOC) terhadap Israel.

Kritikan pihak Palestina ini dikarenakan keputusan IOC yang mengizinkan Israel berkompetisi di Olimpiade Paris 2024.

Ketua delegasi Palestina, Jibril Rajoub bahkan menuntut untuk memboikotnya. Ancaman tersebut akan segera dilayangkan melalui surat kepada IOC awal pekan ini yang ditolak oleh Ketua IOC Thomas Bach.

Rajoub menegaskan jika pihak IOC tidak tegas terhadap permasalahan ini dan seakan melakukan standar ganda.

Bahkan Rajoub menuding IOC tidak mematuhi Piagam Olimpiade, undang-undang, dan peraturan, serta moral.

"Ini menegaskan bahwa ada lembaga internasional yang bersikeras menerapkan standar ganda dan tidak mematuhi Piagam Olimpiade, undang-undang dan peraturan, atau moral," kata Jibril Rajoub dikutip dari AFP.

Rajoub menambahkan jika Israel dan IOC sudah kehilangan moral, kemanusiaan, dan hukum. Hal itu berdasarkan dengan genosida yang dilakukan Israel terhadap Gaza sejak 7 Oktober 2023 lalu.

"Israel atau Komite Olimpiade Israel telah kehilangan hak moral, olahraga, kemanusiaan, dan hukum untuk berpartisipasi," kata Rajoub.

Konflik ini bermula dari Militan Palestina dan Hamas yang membalas menyerang Israel pada 7 Oktober.

Serangan tersebut mengakibatkan kematian sekitar 1.17 orang berdarangkan perhitungan AFB dari laporan resmi pihak Israel.

Usai serangan itu, militer Israel membalas menghancurkan Hamas dan menewaskan 39.175 orang.

Sebagian besar korban yang gugur di Palestina adalah perempuan dan anak-anak, hal itu berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan di Gaza.

Komite Olimpiade Palestina menyebutkan sekitar 400 atlet Palestina tewas. Sedangkan yang lain tidak bisa berlatih atau bepergian karena serangan Israel itu.

Berita Terkait