Pemerkosa Anak Kecil Ikut Olimpiade Paris 2024, IOC Didesak Habis-habisan
Jumat, 26 Juli 2024, 19:15 WIB

Steven van de Velde-AFP-
DailySports.ID - Komite Olimpiade Internasional (IOC) didesak habis-habisan untuk melakukan investigasi terhadap seorang atlet yang telah melakukan pemerkosaan kepada anak kecil.
Desakan tersebut datang dari Ciara Bergman selaku CEO Rape Crisis England & Wales. Dirinya meminta pihak IOC untuk melakukan investigasi terhadap atlet voli pantai asal Belanda, Steven van de Velde.
Dilansir dari The Guardian, Jumat (26/7/2024), Steven van de Velde adalah seorang mantan terpidana kasus pemerkosaan, atau bahasa halusnya rudapaksa terhadap seorang anak kecil perempuan asal Inggris berusia 12 tahun pada 2014 silam.
Menurut Ciara Bergman, keiikutsertaan Steven van de Velde ke Olimpiade Paris 2024 secara tidak bertanggung jawab menciptakan rasa impunitas yang sangat besar terhadap para penikmat olahraga.
“Jika Anda dapat memperkosa seorang anak dan tetap berkompetisi di Olimpiade, meski pun demikian semua atlet menandatangani deklarasi dan berjanji untuk menjadi lebih baik, tetap saja itu adalah hal yang sungguh mengejutkan,” ucap Bergman.
Bergman menilai dimasukkannya Van de Velde ke dalam tim Belanda akan mempunyai dampak yang serius untuk para penonton, terutama orang tua yang memiliki anak kecil.
“Selalu ada dampak terhadap individu yang menjadi korban, tetapi setiap tindakan kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan merupakan kejahatan terhadap masyarakat. Hal ini mempunyai dampak tambahan dan kolektif terhadap semua perempuan dan anak perempuan lainnya,” imbuhnya.
Secara tegas, Bergman meminta Komite Olimpiade Internasional untuk melakukan penyelidikan mengenai bagaimana Van de Velde diizinkan berkompetisi dan masuk ke dalam tim Belanda.
"Bagaimana bisa dia sampai di sini? Bagaimana bisa sampai pada anggapan bahwa status seorang pemerkosa terhadap anak tidak sepenting medali yang mungkin dimenangkan seseorang di Olimpiade? Sungguh luar biasa," cetusnya.
"Saya pikir harus ada semacam penyelidikan mengenai hal ini dan bagaimana hal itu bisa terjadi. Ini harus menjadi momen untuk pemikiran nyata dan perubahan nyata," imbuhnya.
Van de Velde, yang kini berusia 29 tahun, sebelumnya telah dijatuhi hukuman empat tahun penjara pada tahun 2016 setelah mengaku bersalah memperkosa anak kecil asal Inggris.
Dirinya bercerita bahwa kala itu dia terbang ke Inggris untuk menemui gadis belia tersebut pada tahun 2014. Dirinya secara sadar mengaku bahwa anak kecil yang ditemuinya masih berusia 12 tahun ketika melihatnya di Facebook.
Ketika dia dijatuhi hukuman, Hakim Sheridan kala itu mengatakan kepada Van de Velde bahwa mimpinya untuk membela Belanda di ajang Olimpiade sudah benar-benar hancur.
“Sebelum datang ke negara ini (Inggris, red), Anda berlatih sebagai calon atlet Olimpiade (untuk Olimpiade Rio 2016, red). Harapan Anda untuk mewakili negara Anda sekarang hanyalah mimpi yang hancur," ucap Sheridan.
Van de Velde kala itu menjalani hukuman 12 bulan di penjara Inggris,
sebelum dipindahkan ke negara asalnya di mana dia dibebaskan setelah satu bulan berikutnya. Sejak saat itu, dia bermain secara internasional untuk Belanda.