Palestina Kecam Standar Ganda Panitia Olimpiade Paris 2024 Terkait Masalah Politik dengan Israel
Jumat, 26 Juli 2024, 13:15 WIB

Valerie Tarazi Atlet Renang Palestina Ungkapkan Kehadirannya Merupakan Bentuk Kemenangan-@vswimt-
DailySports.ID - Ketua Komite Olimpiade Palestina mengkritik standar ganda dari Komite Olimpiade Internasional (IOC) terhadap Israel.
Kritikan pihak Palestina ini dikarenakan keputusan IOC yang mengizinkan Israel berkompetisi di Olimpiade Paris 2024.
Ketua delegasi Palestina, Jibril Rajoub bahkan menuntut untuk memboikotnya. Ancaman tersebut akan segera dilayangkan melalui surat kepada IOC awal pekan ini yang ditolak oleh Ketua IOC Thomas Bach.
Rajoub menegaskan jika pihak IOC tidak tegas terhadap permasalahan ini dan seakan melakukan standar ganda.
Bahkan Rajoub menuding IOC tidak mematuhi Piagam Olimpiade, undang-undang, dan peraturan, serta moral.
"Ini menegaskan bahwa ada lembaga internasional yang bersikeras menerapkan standar ganda dan tidak mematuhi Piagam Olimpiade, undang-undang dan peraturan, atau moral," kata Jibril Rajoub dikutip dari AFP.
Ketika delegasi Palestina datang ke Paris, banyak yang menyambutnya dengan kurma dan teriakan "Free, Free Palestine!".
Rajoub menambahkan jika Israel dan IOC sudah kehilangan moral, kemanusiaan, dan hukum. Hal itu berdasarkan dengan genosida yang dilakukan Israel terhadap Gaza sejak 7 Oktober 2023 lalu.
"Israel atau Komite Olimpiade Israel telah kehilangan hak moral, olahraga, kemanusiaan, dan hukum untuk berpartisipasi," kata Rajoub.
Konflik ini bermula dari Militan Palestina dan Hamas yang membalas menyerang Israel pada 7 Oktober.
Serangan tersebut mengakibatkan kematian sekitar 1.17 orang berdarangkan perhitungan AFB dari laporan resmi pihak Israel.
Usai serangan itu, militer Israel membalas menghancurkan Hamas dan menewaskan 39.175 orang.
Sebagian besar korban yang gugur di Palestina adalah perempuan dan anak-anak, hal itu berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan di Gaza.
Komite Olimpiade Palestina menyebutkan sekitar 400 atlet Palestina tewas. Sedangkan yang lain tidak bisa berlatih atau bepergian karena serangan Israel itu.
Di sisi lain, Rusia dilarang berpartisipasi di Olimpiade Paris 2024 oleh IOC karena invasi ke Ukraina pada 2022.
Hal itu tentu berdasarkan Piagam Olimpiade. Dasar yang sama diserukan oleh Komite Olimpiade Palestina kali ini.
IOC sendiri pernah membantah Israel melanggar Piagam Olimpiade dan menekankan hubungan antara Komite Olimpiade Israel dan Palestina.
"Kami memiliki dua Komite Olimpiade Nasional, itulah perbedaannya dengan dunia politik, dan dalam hal ini keduanya hidup berdampingan secara damai," kata ketua IOC Thomas Bach.
"Kami tidak berada dalam urusan politik, kami berada di sana untuk mencapai misi kami untuk menyatukan para atlet."
Sementara itu, atlet renang Palestina, Yazan Al Bawwab menegaskan ingin menyadarkan dunia terkait perjuangan Palestina dan penderitaan di Gaza yang diakibatkan oleh Israel.
"Sebagai seorang atlet... ini bukan soal medali. Ini tentang menjangkau sebanyak mungkin orang, tentang perjuangan Palestina," kata Yazan Al Bawwab.
"Olahraga juga merupakan alat perdamaian, ini adalah cara untuk menyebarkan pesan saya kepada dunia tentang orang-orang Palestina dan bahwa kami sedang menderita."