1 Pedro Acosta Tunjukan Aksi Diam di Podium MotoGP Mandalika 2024, Ada Apa Tuh?

Pedro Acosta Tunjukan Aksi Diam di Podium MotoGP Mandalika 2024, Ada Apa Tuh?

Pedro Acosta Tunjukan Aksi Diam di Podium MotoGP Mandalika 2024, Ada Apa Tuh?

Pedro Acosta Tunjukan Aksi Diam Saat di Podium MotoGP Mandalika 2024, Ada Apa Tuh?-X/Pedroacosta-

DailySports.ID - Pedro Acosta pembalap muda dari tim Red Bull GASGAS Tech 3 menjadi buah bibir usai meraih podium kedua di balapan MotoGP Indonesia 2024 di Sirkuit Mandalika, Minggu (29/9/2024). 

Bukan hanya karena prestasi mengesankan, melainkan juga insiden yang menyelimuti balapan itu, termasuk penyelidikan tekanan ban dan sikap tak biasa di podium.

Memulai balapan dari posisi ketiga, Acosta menunjukkan performa gemilang dengan segera mengambil alih posisi kedua setelah menyalip Enea Bastianini pada Lap 3. 

Hingga bendera finis berkibar posisi Acosta tak tergoyahkan dan menjaga jarak dari pesaingnya dan memastikan tempat di podium. 

Namun, kebahagiaan Acosta tak berlangsung lama ketika ia menerima notifikasi dari FIM Stewards yang menyatakan bahwa ia sedang dalam penyelidikan terkait dugaan pelanggaran tekanan minimum ban depan.

Setelah melintasi lap penghormatan, Acosta tiba di parc ferme di mana timnya memberitahukan tentang penyelidikan tersebut. 

Kabar itu tampaknya mengubah suasana hatinya, bukannya merayakan podium kedua dengan antusias, Acosta justru terlihat murung. 

Wajah kecewanya terlihat jelas saat memasuki cool down room sebelum akhirnya naik ke podium bersama Jorge Martin dan Francesco Bagnaia.

Acosta kembali mencuri perhatian dengan memilih untuk tidak ikut serta dalam penyemprotan Prosecco, minuman sparkling wine yang biasanya menjadi simbol selebrasi dalam setiap balapan MotoGP. 

Aksinya tersebut memicu spekulasi bahwa sang pembalap sedang memprotes keputusan FIM Stewards.

Namun, di balik sikap diamnya ternyata ada alasan lain yang lebih mendasar. Acosta, yang masih berusia 20 tahun sebenarnya mengikuti peraturan yang berlaku di Indonesia terkait pembatasan konsumsi minuman beralkohol. 

Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan No. 20/M-Dag/Per/4/2014, penjualan dan konsumsi minuman beralkohol hanya diperbolehkan bagi mereka yang berusia 21 tahun ke atas. 

Sehingga, Acosta memutuskan untuk tidak menyemprotkan Prosecco sebagai bentuk kepatuhan terhadap aturan.

Setelah dilakukan penyelidikan oleh FIM, Acosta dinyatakan tidak bersalah. Tekanan ban depannya memang mengalami penurunan selama balapa.

Namun, hasil investigasi menunjukkan bahwa hal tersebut disebabkan oleh kebocoran pada velg, bukan pelanggaran teknis. 

Dengan hasil tersebut, Pedro Acosta pun dapat bernapas lega dan tetap mengamankan podium keduanya.

"Kami harus merasa bangga karena bisa konsisten di lima besar. Berjuang melawan pembalap Ducati bukan hal mudah, tapi kami semakin dekat dengan puncak," ujar Acosta kepada GPOne.

Ia tak lupa berterima kasih kepada timnya, termasuk Dani Pedrosa dan Pol Espargaro, yang terus bekerja keras demi membawa motor GASGAS Tech 3 ke jajaran papan atas.

Berita Terkait