Sejarah Bola Hari Ini, Juara Piala Interkontinental 1985 Jadi Pelengkap Trofi Internasional Juventus
Minggu, 08 Desember 2024, 05:45 WIB

Juventus menjuarai Piala Interkontinental 1985.-Juventus-
DailySports.ID - Juventus memiliki satu prestasi unik yang belum bisa disamai oleh klub lain hingga kini. Lemari trofi I Bianconeri berisikan setiap titel berskala internasional, mulai dari Liga Champions, Piala Winners, Piala UEFA, Piala Super Eropa, hingga Piala Interkontinental.
Trofi yang disebut paling belakang direngkuh pada pengujung 1985 di Tokyo, Jepang. Juventus selaku juara Eropa berhak menantang kampiun Copa Libertadores sekaligus tim terbaik seantero Amerika Latin kala itu, Argentinos Juniors.
Pertandingan berlangsung seru dan menghibur sejak wasit meniup peluit sepak mula. Kedua tim saling bergantian melancarkan upaya membuka skor kendati pada akhirnya belum ada gol yang tercipta hingga turun minum.
Juventus langsung tancap gas memasuki menit-menit awal babak kedua. Umpan lambung akurat Aldo Serena memudahkan Michael Laudrup melepaskan diri dari penjagaan barisan pertahanan kubu Argentinos.
Striker berkebangsaan Denmark itu melakukan solo run kemudian mengecoh kiper Argentinos, Enrique Vidalle, sebelum mengirimkan bola ke gawang. Juventus memimpin, tapi rupanya wasit memiliki penilaian lain.
Laudrup dianggap berada dalam posisi offside saat menerima bola lambung dari Serena. Keunggulan Juventus pun batal seketika itu juga sehingga duel berlanjut dengan kedudukan 0-0. Segala bentuk protes Michel Platini cs. sama sekali tak digubris wasit.
Alih-alih terpacu mencari gol sah, Juventus malah kebobolan lebih dulu pada menit ke-55. Carlos Ereros menggetarkan gawang lewat sepakan cungkil mengelabui Stefano Tacconi serta duet bek sentral, yakni Sergio Brio dan Gaetano Sciera.
Terlecut, Juventus balik menekan Argentinos. Umpan silang Platini mengarah kepada Serena yang telah menanti di area kotak penalti, tapi pergerakannya dihentikan secara ilegal oleh gelandang lawan, Jorge Olguin, pada menit ke-63.
Tanpa ampun wasit lantas menunjuk titik putih. Platini yang maju sebagai eksekutor sukses menunaikan tugasnya dengan baik dan membuat kedudukan kembali imbang sekaligus membuka peluang juara.
Namun, bukan cuma Juventus yang menyimpan harapan tersebut karena Argentinos pun demikian. Klub pengusung warna merah itu menyarangkan gol kedua melalui tembakan bertenaga Jose Antonio Castro dari sudut sempit pada menit ke-75.
Berselang tujuh menit kemudian, Juventus lagi-lagi menyamakan skor berkat kecerdikan Laudrup memanfaatkan kelengahan dan celah terbuka di jantung pertahanan Argentinos usai melakukan kerja sama satu-dua keren dengan Platini.
Skor imbang 2-2 memaksa pertandingan berlanjut ke babak ekstra. Kedua tim berupaya mencari gol kemenangan, tapi tambahan 30 menit rupanya tak cukup untuk menentukan pemenang Piala Interkontinental.
Adu penalti pun dilakukan. Juventus mampu menuntaskan empat dari lima kesempatan, sementara Argentinos cuma empat kali maju menendang bola, di mana dua eksekutor, Sergio Batista dan Jose Luis Pavoni, gagal menaklukkan Tacconi.
Jadilah Juventus melengkapi koleksi titel internasional mereka dan mengukir tinta emas dalam lembaran sejarah sebagai klub pertama yang mampu memenangi seluruh kompetisi berskala kontinental serta dunia.
"Kami mampu menepis segala keraguan dan mengalahkan jawara Amerika Selatan," kata Presiden Juventus kala itu, Giampiero Boniperti.