Nathan Tjoe-A-On Bisa Bernapas Lega Jelang Penutupan Bursa Transfer 2024, Kenapa?
Senin, 26 Agustus 2024, 20:15 WIB
Nathan Tjoe-A-On, Pemain Timnas Indonesia-PSSI-
DailySports.ID - Pemain Timnas Indonesia, Nathan Tjoe-A-On, tampaknya dapat bernafas lega sekarang. Sebab, Swansea City, klub Nathan sekarang, kabarnya tidak akan lagi mendatangkan pemain baru di lini belakang.
Seperti diketahui, di tahun pertamanya bersama Swansea City, Nathan tidak langsung mendapat tempat utama di tim. Pemain berusia 22 tahun tersebut baru bisa memperoleh tempat di tahun keduanya di kompetisi Inggris.
Sampai sekarang, Nathan telah dipercaya dalam dua laga dalam gelaran Carabao Cup dan Divisi Championship dalam bulan pertama Liga Inggris. Di tim berjuluk The Swans itu, Nathan memang masih menjadi nomor dua untuk posisi bek kiri.
Pelatih Swansea City masih mempercayakan Josh Tymon untuk mengisi posisi bek kiri. Seperti diketahui, Tymon sudah pernah berlaga bersama Stoke City dan Hull City di Liga Inggris.
Kendati demikian, sempat ada kekhawatiran jika Nathan bakal dipinjamkan kembali layaknya musim kemarin. Dan, waktu bursa transfer Liga Inggris belum berakhir sampai Jumat (30/8/2024) nanti.
Namun, kemungkinan tersebut tampaknya tidak akan terjadi usai penampilan berturut-turut sang pemain minggu kemarin. Terlebih, Swansea City kemungkinan besar hanya punya waktu sedikit untuk mencari pemain anyar.
Luke Williams, selaku pelatih Swansea City, menuturkan jika pihaknya lebih berniat merekrut pemain baru yang bisa mengisi posisi depan. Menurutnya, lini depan lebih penting untuk diisi sekarang.
"Kami lebih ingin ingin menyegarkan pemain di bagian lapangan atas ketimbang lapangan bagian bawah," kata pelatih Swansea City dilansir Daily Sports dari Wales Online.
"Posisi itu lebih berat secara fisik untuk tubuh karena banyak aksi eksplosif yang harus diulang selama pertandingan,” sambungnya.
Secara tidak langsung, pesan ini menjadi sinyal jika Nathan masih bisa menjadi pelapis di posisi bek. Williams tampaknya tidak akan banyak melakukan rotasi di lini belakang, sebab keterbatasan opsi.
"Setiap tim barangkali lebih sering rotasi di bagian atas lapangan daripada bagian bawah,” terang sang pelatih.
"Anda lebih ingin mempunyai pondasi solid dan lebih banyak rotasi di atas," lanjut sang pelatih.
