Manchester City Bisa Dihukum Pengurangan 100 Poin karena Kasus FFP

Susunan Pemain Man City vs West Ham di Liga Inggris 2024-25-X/ManCity-
DailySports.ID - Manchester City masih menunggu keputusan atas kasus pelanggaran Financial Fair Play (FFP), dengan adanya potensi pengurangan 100 poin.
Manchester City dituding melanggar aturan Financial Fair Play ini terhitung sejak tahun 2009 hingga 2018. Di mana diketahui ada 115 tuduhan terhadap klub besutan Josep Guardiola tersebut.
115 tuduhan itu merupakan gabungan dari lima pelanggaran besar, yakni gagal memberikan informasi finansial yang akurat dan terbaru, gagal memberikan laporan finansial terkait kompensasi pemain dan pelatih secara akurat.
Gagal mematuhi regulasi UEFA termasuk soal FFP, melanggar regulasi Premier League Profitability & Sustainability, dan tidak bekerja sama dengan pihak investigator Premier League.
Tuduhan itu sendiri dijatuhkan pada 2023 lalu. Kemudian sidang independen sudah dilakukan di bulan Desember 2024. Kini The Citizens sedang menanti hukuman seperti apa yang diberikan.
Pakar finansial bernama Kieran Maguire mencoba memberikan opininya terkait kasus ini.
“Apakah uangnya datang dari pemilik dan mereka berpura-pura seperti dari sponsor? Jika begitu adanya, maka itu penipuan,” tuturnya, seperti dikutip Goal International.
“Itu bisa menjadi hal yang paling serius. Dan, jika terbukti bersalah atas tuduhan tersebut, maka Manchester City akan dijatuhi hukuman dan akan dikurangi poinnya secara besar-besaran.”
“Anda tidak bisa membuat mereka terdegradasi karena Premier League dan EFL adalah badan independen, jadi EFL tidak perlu menerima mereka. Mengingat pengurangan poin Everton dan Forest, keduanya digambarkan oleh komisi sebagai ‘pelanggaran kecil’.”
“Nah, Manchester City dituduh melakukan pelanggaran besar selama periode 9-10 tahun. Jadi akan mendapatkan pengurangan poin 60 dan 100 poin jika anda melakukannya berdasarkan setiap dakwaan. Jadi, itu akan membuat mereka terdegradasi.”
“Pelanggaran ketiga, yang saya pikir Man City akan sulit untuk membela diri, adalah tidak kooperatif dengan investigasi Liga Inggris.
"Jika istri melihat rekam jejak internet saya, saya akan dalam masalah! Itu tidak boleh dilakukan. Anda seharusnya tidak boleh bergantung pada email yang diretas, dan itulah pembelaan City,” pungkasnya.