https://cafesguilis.com/producto/https://versalitaestudio.com/sobre-nosotros/kadinkabbandung.orghttps://conilplayamar.com/propiedad/https://www.theleroyhouse.com/contact-ushttps://tenerisat.com/servicio-tecnico-balay-tenerife/https://svemarche.eu/https://www.nativehotels.org/en/https://www.ritchiehill.com/gallery
slot gacor slot gacor resmi https://lpm.uki.ac.id/
1 Dibantai Bournemouth, Manchester United Terkapar di Old Trafford: Apa yang Salah dengan Ruben Amorim?

Dibantai Bournemouth, Manchester United Terkapar di Old Trafford: Apa yang Salah dengan Ruben Amorim?

Dibantai Bournemouth, Manchester United Terkapar di Old Trafford: Apa yang Salah dengan Ruben Amorim?

Ruben Amorim, pelatih Manchester United-x/@fabrizioromano-

DailySports.ID - Kekalahan kembali menghantui Manchester United dalam pertandingan pekan ke-17 Liga Inggris. Pasukan Ruben Amorim harus menyerah dengan skor 0-3 dari Bournemouth di Old Trafford, pada Minggu (22/12/2024). 

Manchester United sebenarnya tampil dominan dalam pertandingan ini. Mereka unggul hingga 60 persen penguasaan bola, menciptakan 23 tembakan, dengan tujuh di antaranya tepat sasaran. 

Namun, dominasi itu tidak membawa hasil. Justru Bournemouth, tim yang di atas kertas lebih lemah berhasil memanfaatkan peluang dengan sempurna.

Gol pertama Bournemouth tercipta di menit ke-29 melalui sundulan Dean Huijsen yang memanfaatkan tendangan bebas Ryan Christie.

Kesalahan lini belakang Manchester United dalam mengantisipasi bola mati menjadi awal kehancuran mereka. 

Meski tampil menyerang, The Red Devils justru semakin kesulitan menembus pertahanan solid Bournemouth.

Babak kedua pun menjadi mimpi buruk bagi Manchester United. Meski Bruno Fernandes mencoba menginspirasi rekan-rekannya untuk mengejar ketertinggalan, Bournemouth tampil lebih efektif. 

Gol kedua tim tamu tercipta dari titik penalti setelah Noussair Mazraoui melakukan pelanggaran terhadap Justin Kluivert. 

Kluivert sendiri yang menjadi algojo sukses mengeksekusi penalti dengan baik. Hanya dalam waktu dua menit, Bournemouth kembali memperbesar keunggulan. 

Antoine Semenyo mencetak gol ketiga dari jarak dekat, memanfaatkan kelengahan lini belakang Man United. Kedua gol ini menghancurkan tim tuan rumah dan membuat mereka gagal memberikan perlawanan berarti hingga peluit akhir berbunyi.

Kekalahan ini menambah panjang daftar hasil memalukan Manchester United di kandang. Menurut data Opta Joe, Setan Merah telah kebobolan minimal tiga gol dalam empat pertandingan kandang musim ini. 

Hasil serupa terjadi saat menghadapi Liverpool (0-3), Tottenham Hotspur (0-3), Nottingham Forest (2-3), dan kini Bournemouth (0-3). 

Dengan catatan tersebut, Manchester United hanya lebih baik dibandingkan Southampton, yakni tim juru kunci Liga Inggris musim ini yang telah kebobolan tiga gol atau lebih dalam lima laga kandang.

Kekalahan ini membuat posisi Manchester United semakin terpuruk. Saat ini, mereka berada di peringkat ke-13 klasemen sementara dengan raihan 22 poin dari 17 pertandingan. 

Harapan untuk kembali bersaing di papan atas semakin jauh, bahkan zona degradasi kini tampak semakin dekat. Kekalahan dari Bournemouth juga mengungkap kelemahan mendalam di skuat Manchester United. 

Berikut adalah penilaian performa para pemain berdasarkan laporan dari GOAL:

  • Andre Onana (5/10): Gagal memberikan rasa aman di bawah mistar. Penampilannya menuai kritik karena lambat memulai serangan balik.
  • Noussair Mazraoui (4/10): Tampil kurang tenang, melakukan pelanggaran yang berujung penalti.
  • Harry Maguire (5/10): Kembali menunjukkan performa inkonsisten setelah tampil baik melawan Manchester City.
  • Bruno Fernandes (6/10): Meski berusaha keras, kontribusinya belum cukup untuk menyelamatkan tim.
  • Joshua Zirkzee (4/10): Tidak mampu memberikan ancaman berarti di lini depan.

Pelatih Ruben Amorim juga mendapat sorotan tajam. Keputusannya memainkan Tyrell Malacia sebagai starter dinilai keliru, sementara pergantian pemain di babak kedua tidak membawa dampak positif.

Kekalahan ini menjadi yang ketiga bagi Ruben Amorim dalam enam pertandingan terakhirnya di Liga Inggris. Periode awal yang menjanjikan bersama Manchester United kini berubah menjadi mimpi buruk. 

Statistik menunjukkan bahwa jumlah poin yang diraih Amorim dalam enam laga pertamanya (7 poin) lebih sedikit dibandingkan Erik ten Hag pada periode serupa musim lalu.

Berita Terkait