https://cafesguilis.com/producto/https://versalitaestudio.com/sobre-nosotros/kadinkabbandung.orghttps://conilplayamar.com/propiedad/https://www.theleroyhouse.com/contact-ushttps://tenerisat.com/servicio-tecnico-balay-tenerife/https://svemarche.eu/https://www.nativehotels.org/en/https://www.ritchiehill.com/gallery
slot gacor slot gacor resmi https://lpm.uki.ac.id/
1 Dua Gol Man Utd ke Gawang Man City Cuma 115 Detik, Kayak Nggak Asing?

Dua Gol Man Utd ke Gawang Man City Cuma 115 Detik, Kayak Nggak Asing?

Dua Gol Man Utd ke Gawang Man City Cuma 115 Detik, Kayak Nggak Asing?

Pelatih Manchester City, Pep Guardiola-Glyn Kirk/AFP/Getty Images-

DailySports.ID - Selama bertahun-tahun, Manchester City menjadi salah satu kekuatan utama Liga Inggris di bawah kepemimpinan Pep Guardiola. Namun, dalam beberapa pekan terakhir, performa mereka menunjukkan tren yang jauh dari harapan.

Pada pertandingan melawan Manchester United, City sebenarnya berada di jalur kemenangan setelah memimpin 1-0 hingga menit ke-87. Namun, dalam waktu kurang dari dua menit, mimpi itu berubah menjadi mimpi buruk. 

Secara kebetulan penalti Bruno Fernandes pada menit ke-87:11 dan gol cepat Amad Diallo di menit ke-89:06 mengubah jalannya pertandingan. Hasil akhir 1-2 menegaskan bahwa City tengah mengalami masa sulit. 

Di luar lapangan, klub ini tengah menghadapi badai besar berupa 115 tuduhan pelanggaran finansial yang diinvestigasi oleh Liga Inggris.

Manchester City dituduh melanggar 115 aturan finansial dan administrasi selama periode 2009 hingga 2018. Sidang yang berlangsung selama 12 pekan di London telah selesai, tetapi keputusan akhir belum diumumkan.

Tuduhan-tuduhan tersebut mencakup:

  • Laporan keuangan yang tidak akurat (54 kasus).
  • Ketidaksesuaian dalam pembayaran pemain dan manajer (14 kasus).
  • Pelanggaran aturan Financial Fair Play UEFA (5 kasus).
  • Melanggar aturan profitabilitas Liga Inggris (7 kasus).
  • Kurangnya kerja sama dalam investigasi Liga Inggris (35 kasus).

Panel yang terdiri dari tiga hakim independen akan mengkaji kasus ini, dengan prediksi vonis diumumkan antara Maret hingga Juni 2025.

Jika terbukti bersalah, Manchester City berpotensi menerima hukuman berat yang dapat mengubah wajah sepak bola Inggris, seperti: pengurangan poin di klasemen, pencopotan gelar juara Liga Inggris yang diraih selama periode pelanggaran atau degradasi ke divisi lebih rendah

Jika Manchester City dijatuhi sanksi berat, klub-klub lain dapat menjadi pihak yang diuntungkan. Liverpool dan Manchester United, yang menjadi runner-up pada musim-musim tertentu berpeluang mendapatkan gelar, yaitu:

  • 2011-2012: Manchester United (runner-up).
  • 2013-2014: Liverpool (runner-up).
  • 2017-2018: Manchester United (runner-up).

Tak hanya di Liga Inggris, potensi pencopotan gelar juga bisa berdampak pada kompetisi domestik lainnya, seperti:

  • Piala FA 2011: Stoke City (runner-up).
  • Piala Liga 2014: Sunderland (runner-up).
  • Community Shield: Chelsea (runner-up pada 2012 dan 2018). 

Proses ini mengingatkan publik pada kasus skandal Calciopoli di Serie A, ketika Juventus kehilangan gelar juara mereka pada musim 2004-2005 dan 2005-2006.

Berita Terkait