Jelang Liverpool vs Man City, Pep Guardiola Singgung Soal Konsistensi
Sabtu, Nov 2024

Pep Guardiola, Pelatih Manchester City-Instagram/@mancity-
DailySports.ID - Pep Guardiola mengeluarkan pernyataan yang memicu perdebatan hangat di kalangan penggemar sepak bola, menjelang pertandingan Liverpool vs Manchester City pada Minggu, (1/12/2024).
Pelatih asal Spanyol itu menegaskan bahwa tak ada tim di dunia yang bisa konsisten selama satu dekade penuh.
"Tim mana di dunia ini yang konsisten selama 10 tahun?! Gak ada! Gak ada di NBA, tenis, golf, atau olahraga apapun," ucap Guardiola, seperti dikutip dari cuitan Fabrizio Romano.
"Selama satu dekade, seperti yang kami lakukan, konsisten seperti yang kami lakukan, gak ada yang bisa nyamain. Maaf," tambahnya.
Komentar tersebut tentu mengundang reaksi, terutama dari mereka yang masih mengingat era kejayaan Sir Alex Ferguson bersama Manchester United.
Membandingkan Guardiola dan Ferguson memang bukan perkara mudah, akan tetapi Pep Guardiola telah membuktikan kapasitasnya sebagai salah satu pelatih terbaik dunia dengan sederet prestasi bersama Manchester City.
Adapun musim 2023/2024 menjadi bukti terbaru dari dominasi klub tersebut, di mana mereka berhasil meraih gelar Liga Inggris dengan kemenangan 3-1 atas West Ham United di laga penutup di Etihad Stadium pada 19 Mei 2024.
Pencapaian itu menjadi lebih spesial karena Manchester City sukses meraih gelar Liga Inggris empat musim beruntun. Ini menjadikan Guardiola sebagai salah satu pelatih tersukses dalam sejarah Liga Inggris.
Selama tujuh musim menangani tim berjuluk The Citizens, ia telah mengoleksi enam gelar Liga Inggris sekaligus sebuah prestasi yang sangat solid.
Meski Guardiola berbicara tentang sulitnya mempertahankan konsistensi selama satu dekade, banyak yang menyoroti bahwa Sir Alex Ferguson telah membuktikan hal sebaliknya.
Selama 26 tahun menangani Manchester United, Ferguson menjadi simbol dari konsistensi dan kesuksesan jangka panjang. Dirinya mulai menangani Manchester United pada 8 November 1986, menggantikan Ron Atkinson.
Sebelum bergabung, ia telah menorehkan prestasi luar biasa bersama Aberdeen, klub yang berhasil ia bawa menjuarai tiga gelar Liga Skotlandia, empat Piala FA Skotlandia, serta Piala Winners UEFA dan Piala Super Eropa.
Debut Ferguson bersama Manchester United tidak berjalan mulus. Pada laga perdananya, tim harus menelan kekalahan dari Oxford United dengan skor 0-2.
Ia bahkan membutuhkan waktu empat tahun untuk mempersembahkan trofi pertama, yakni Piala FA pada 1990.
Meski awalnya sulit, manajemen klub tetap percaya pada kemampuan Ferguson. Charles Martin Edwards yang saat itu menjabat sebagai chairman, yakin bahwa Ferguson hanya butuh waktu untuk mengulangi kesuksesannya seperti di Aberdeen.
"Kami tahu kesuksesan yang dia miliki di Aberdeen, yang merupakan klub kecil ketika dia mengambil alih. Dia mematahkan dominasi Rangers dan Celtic."
"Dan mahkota kemenangannya adalah memenangkan Piala Winners pada tahun 1983 dengan mengalahkan Real Madrid di final," sambung Edwards, seperti dikutip dari BBC.
Setelah meraih Piala FA, Ferguson membawa Manchester United memasuki era keemasan. Selama dua dekade lebih, Manchester United mendominasi Inggris dan Eropa, memenangkan 38 trofi di bawah asuhan Ferguson.
Prestasi tersebut mencakup, 13 gelar Liga Inggris, 5 Piala FA, 4 Piala Liga, dan 2 trofi Liga Champions.
Dominasi ini tidak hanya terbatas pada jumlah trofi, tetapi juga konsistensi Manchester United dalam bersaing di papan atas setiap musimnya. Ferguson menjadi pelatih tersukses dalam sejarah Liga Inggris hingga akhirnya pensiun pada 8 Mei 2013.
Perbandingan antara Guardiola dan Ferguson tentu menarik. Guardiola memang telah mencatatkan sejarah bersama Manchester City, tetapi perjalanan Ferguson bersama Manchester United menunjukkan tingkat konsistensi yang luar biasa selama lebih dari dua dekade.
Guardiola mungkin benar dalam konteks modern, di mana persaingan semakin ketat dan intensitas pertandingan meningkat.
Namun, Ferguson telah menunjukkan bahwa dengan visi yang jelas dan dukungan yang tepat, sebuah tim bisa mempertahankan level performa tinggi selama bertahun-tahun.