https://cafesguilis.com/producto/https://versalitaestudio.com/sobre-nosotros/kadinkabbandung.orghttps://conilplayamar.com/propiedad/https://www.theleroyhouse.com/contact-ushttps://tenerisat.com/servicio-tecnico-balay-tenerife/https://svemarche.eu/https://www.nativehotels.org/en/https://www.ritchiehill.com/galleryhttps://www.callemayor.es/contacto/
slot gacor slot gacor resmi https://lpm.uki.ac.id/
1 Legenda Manchester United Mulai Pertanyakan Rekrutan Erik ten Hag yang Sia-sia

Legenda Manchester United Mulai Pertanyakan Rekrutan Erik ten Hag yang Sia-sia

Legenda Manchester United Mulai Pertanyakan Rekrutan Erik ten Hag yang Sia-sia

Legenda Manchester United Mulai Pertanyakan Rekrutan Erik ten Hag yang Sia-sia-@manutd-

DailySports.ID - Paul Scholes kembali melontarkan kritik tajam terhadap kebijakan perekrutan pemain klub kesayangannya Manchester United di bawah asuhan Erik ten Hag, menyusul setelah hasil imbang tanpa gol melawan Aston Villa pada Minggu, (6/10/24).

Manchester United tiba di Villa Park dalam pekan ke-7 Liga Inggris dengan kondisi yang berat setelah serangkaian hasil mengecewakan dan berada di posisi ke-14 klasemen. Sebelumnya, juga mereka ditahan imbang 3-3 oleh Porto di Liga Champions.

Dalam analisisnya, Scholes merasa bahwa United tidak benar-benar berniat memenangkan pertandingan tandangnya. 

"Mereka lebih bermain untuk bertahan daripada mengejar kemenangan," ujarnya seperti dikutip dari Metro.

Ia juga mencatat bahwa performa kedua tim dipengaruhi oleh pertandingan tengah pekan mereka.

MU bermain melawan Porto dengan sepuluh pemain, sementara Villa mendapat suntikan aura positif dari kemenangan melawan Bayern Munchen.

Lalu Scholes secara khusus mengkritik kebijakan perekrutan United yang menurutnya tidak memiliki arah yang jelas.

Tiga pemain besar yang direkrut musim panas seperti Manuel Ugarte, Matthijs de Ligt, dan Joshua Zirkzee bahkan tidak dimainkan sejak awal melawan Villa.

"Dengan dana yang begitu besar dikeluarkan, kualitas pemain depan masih kurang. Hojlund bermain baik, tapi apakah dia akan mencetak 20 gol semusim? Saya rasa tidak. Begitu juga Zirkzee," kata Scholes. 

"Sudah terlalu banyak uang yang dibelanjakan untuk hasil yang tak sepadan," tegasnya.

Selain itu, Scholes juga heran dengan pilihan ten Hag yang lebih sering memainkan pemain seperti Jonny Evans yang sudah berusia 36 tahun, ketimbang pemain-pemain muda seperti Lisandro Martinez.

"Apa yang dipikirkan ten Hag ketika melihat Evans dan Maguire bermain, sedangkan pemain yang lebih muda malah duduk di bangku cadangan?" tuturnya

Menurutnya, tidak adanya identitas permainan yang jelas membuat klub kesulitan merekrut pemain yang sesuai.

Ia membandingkan situasi ini dengan Liverpool yang memiliki gaya bermain 4-3-3 yang konsisten sehingga lebih mudah memilih pemain yang cocok.

"Manchester United terlihat seperti memilih pemain secara acak tanpa tahu pasti bagaimana mereka ingin bermain," pungkas Scholes

Berita Terkait