https://cafesguilis.com/producto/https://versalitaestudio.com/sobre-nosotros/kadinkabbandung.orghttps://conilplayamar.com/propiedad/https://haveone.it/shop/https://www.jomaportes.com/contacto/https://svemarche.eu/https://www.nativehotels.org/en/https://www.ritchiehill.com/gallery
slot gacor slot gacor resmi https://lpm.uki.ac.id/
1 Keras! Kontras Tuduh Negara Abai Tangani Kasus Hukum Tragedi Kanjuruhan Setelah 2 Tahun

Keras! Kontras Tuduh Negara Abai Tangani Kasus Hukum Tragedi Kanjuruhan Setelah 2 Tahun

Keras! Kontras Tuduh Negara Abai Tangani Kasus Hukum Tragedi Kanjuruhan Setelah 2 Tahun

Arema FC Kirim Doa Bagi Korban Tragedi Kanjuruhan: Semangat Terus Mengiringi Setiap Langkah Ke Depan-X/AremaFC-

DailySports.ID - Dua tahun Tragedi Kanjuruhan berlalu, Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) menilai negara telah abai dalam upaya pengungkapan kasus tersebut.

Tragedi Kanjuruhan merupakan sebuah peristiwa paling memilukan dalam sejarah sepak bola Indonesia.

Tepat pada 1 Oktober 2024, Tragedi Kanjuruhan sudah lewat dua tahun, namun rasa pedih akan korban jiwa yang berjatuhan masih terasa hingga saat ini.

Tragedi Kanjuruhan sendiri merupakan peristiwa yang terjadi setelah pertandingan Liga 1 antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya.

Bermain di Stadion Kanjuruhan, Malang, tuan rumah Arema FC saat itu harus mengakui kemenangan Persebaya dengan skor 2-3.

Selepas pertandingan, petaka pun dimulai. Bermula dari turunnya salah satu Aremania, kisah memilukan tersebut terjadi.

Kerusuhan pun tak terhindarkan, gas airmata yang keluar dari polisi dan kurangnya akses pintu keluar membuat jatuhnya banyak korban.

Sebanyak 135 jiwa suporter yang hadir saat itu meninggal dunia karena tragedi memilukan. Hingga kini, banyak menilai jika keadilan belum sepenuhnya ditegakkan.

Kontras dengan tegas mengatakan jika Tragedi Kanjuruhan tak lepas dari beberapa faktor yang menggambarkan betapa tidak profesional penyelenggara sepak bola di Indonesia.

Selain itu, infrastruktur yang tidak memadai dan kurang layak untuk menggelar pertandingan besar jadi salah satu tolok ukurnya.

Tak hanya itu, manajemen pertandingan yang kurang siap dan tidak ketat dalam pengawasan juga jadi sumber prahara memilukan tersebut pecah.

Stadion Kanjuruhan yang hanya memiliki kapasitas tidak terlalu besar dipaksa menampung ribuan suporter.

Mekanisme pengamanan yang tidak proporsional dan malprosedural akhirnya membuat keadaan saat itu tidak kondusif.

Dengan demikian, Kontras dengan tegas menyalahkan pemerintah yang hingga detik ini tak mampu mengusut tuntas kasus tersebut.

Kontras menilai jika upaya pengusutan itu terhambat oleh pihak kepolisian yang menolak terhadap laporan para korban.

Selain itu, penghilangan barang bukti melalui renovasi Stadion Kanjuruhan jadi bukti gagalnya negara memberikan keadilan kepada korban tewas.

Hingga kini, Tragedi Kanjuruhan masih diperingati sebagai kisah memilukan sepak bola nasional bahkan mungkin internasional.

Sejumlah suporter di Indonesia dengan rendah hati memperingatinya dan mendoakan kepada para korban tewas saat itu.

Berita Terkait