Tragis! Indonesia Open 2024 Jadi yang Terburuk dalam Sejarah Tanah Air

DailySports.ID - Indonesia Open 2024 sekarang bisa dipertimbangkan menjadi salah satu perhelatan yang terburuk dalam sejarah penyelenggaraan karena beberapa faktor.

Kedua faktor tersebut ialah faktor penampilan yang kurang memuaskan dari para perwakilan Indonesia. 

Faktor kedua masih berhubungan dengan faktor pertama, yakni minimnya antusiasme penonton bulutangkis pada ajang Indonesia Open 2024 ini.

Kebanyakan para pendukung hadir di lapangan biasanya ingin menyaksikan langsung kehebatan para perwakilan Indonesia di lapangan. 

1. Raihan Perwakilan Indonesia Kurang Maksimal di Indonesia Open 2024

Para perwakilan Indonesia berguguran di ajang Indonesia Open 2024. Diduga, penyebabnya adalah karena masalah psikis para pemain yang kurang bagus. 

Hal ini disampaikan oleh Armand Darmadji, Manajer Tim AdHoc PP PBSI. Ia menjelaskan jika pihaknya bakal mengevaluasi para pemain yang berlaga di Indonesia Open 2024 kemarin.

“Memang kita kaji dari Singapore Open dan Indonesia Open ini, kami mau lihat hasil mereka seperti apa. Jadi dari hasil kita intens selama sebelum Singapore itu kita intens melakukan persiapan maksimal untuk para atlet. Kita mau tahu seperti apa mereka bermain dengan kondisi lebih lepas,” terang Armand kepada awak media di Senayan pada Sabtu, 8 Juni 2024.

Armand memastikan pihaknya bakal fokus mencari tahu titik lemah para perwakilan Indonesia dalam satu bulan ke depan.

“Dan memang ada problem-problem yang kita lihat terjadi di Singapore maupun Indonesia (Open) ini, sehingga kita akan evaluasi untuk perbaikan selama satu bulan ke depan,” tuturnya.

Salah satu yang disoroti olehnya adalah masalah psikis. Baginya, hal tersebut cukup berpengaruh besar pada penampilan para pemain di lapangan.

“Psikis berpengaruh. Memang mereka yang selama ini kita maintain, kita tuntun, agak kita rem, terus kita kendorin, ternyata ada efek di faktor psikologi mereka yang tetap kita harus cover untuk didampingi terus. Itu yang terjadi,” katanya.

Sebagaimana diketahui, para perwakilan Indonesia berguguran satu per satu di Indonesia Open 2024.

Terakhir, langkah ganda Sabar Karyaman Gutama/Muhammad Reza Pahlevi Isfahani juga terhenti usai laga melawan perwakilan Malaysia, Man Wei Chong/Kai Wun Tee di babak semifinal.

Selain itu, dua tunggal putra Tanah Air juga mengalami hasil yang kurang memuaskan. Langkah Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting kandas di babak 32 besar.

Ginting dipaksa pulang oleh Kenta Nishimoto, perwakilan Jepang. Ia kalah dengan skor 21-17, 11-21 dan 8-21.

Kemudian, Christie pulang usai dikalahkan oleh Leong Jun Hao, perwakilan Malaysia. Skor kekalahannya ialah 13-21, 21-16 dan 12-21.

Selanjutnya, Gregoria Mariska Tunjung dari tunggal putri juga kalah melawan Wang Zhi Yi, wakil China, dengan skor 8-21 dan 18-21.

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, ganda putra, juga menelan pil pahit usai pulang di babak 32 besar ketika melawan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin.

Ada lagi ganda Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti yang kalah dari Pearly Tan Koong Le/Thinaah Muralitharan, wakil Malaysia, di babak 16 besar.

Lalu, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, ganda campuran, juga mengalami kekalahan di babak 32 besar saat berhadapan Yang Po-hsuan/Hu Ling-fang, wakil Taiwan.

2. Minimnya Antusiasme Penonton Indonesia

Efek dari banyaknya kekalahan, para penonton bulutangkis Indonesia juga merasakan kesedihan dan kekecewaan.

Hal ini berimbas pula pada menurunnya antusiasme para penonton untuk menyaksikan Indonesia Open 2024 secara langsung dari lapangan.

Salah satu bukti tersebut diunggah oleh akun Instagram fto.sports.

“Indonesia Open tersepi sepanjang sejarah!” kata akun Instagram fto.sports.

“Sepi kayak kuburan,” sambungnya.

Akun Instagram itu juga menyoroti beberapa penonton yang hadir langsung di lapangan, namun memilih untuk pulang sebelum pertandingan selesai. 

Bukan hanya itu, bangku penonton pun terlihat tidak terisi penuh. Sehingga gemuruh teriakan para penonton pun tak seramai biasanya.