Indonesia Bisa Jadi Penjegal China Sapu Bersih Gelar Bulutangkis di Olimpiade Paris
Jumat, 12 Juli 2024, 05:31 WIB

Zhang Zhi Jie Meninggal di BAJC 2024, PBSI Minta BWF Kaji Ulang Terkait SOP Medis--The Indian Express
DailySports.ID - Bukan rahasia lagi bahwa saat ini China menjadi tim bulutangkis paling kuat di dunia.
Tak berlebihan jika banyak yang memprediksi China bisa dengan mudah menyapu bersih gelar bulutangkis di ajang Olimpiade Paris 2024 yang akan berlangsung sebentar lagi.
Pasalnya, kekuatan tim Negeri Tirai Bambu sangat merata di semua sektor, bahkan sampai di level junior sekalipun!
Terlebih, di ajang Olimpiade, China menjadi satu-satunya negara yang berhasil meloloskan dua wakilnya di setiap sektor.
Kendati demikian, sebuah laporan menyebut langkah China bisa saja diganjal sejumlah pemain kuda hitam, termasuk Indonesia. Berikut informasi selengkapnya.
Peluang China Sapu Bersih
Kekuatan bulutangkis China menjelang Olimpiade Paris 2024 sedang ada dalam tahap terbaik mereka. Mereka meloloskan masin-masing dua wakil di lima sektor berbeda.
Prediksi melihat China bisa menyapu bersih lima emas di Olimpiade Paris 2024 pun mulai bermunculan, termasuk dari mantan tunggal putri Kanada, Charmaine Reid.
Namun, pemain yang pernah berkompetisi di Olimpiade Athena itu tetap tidak mengecualikan adanya penjegal dari para pemain kuda hitam.
"China punya potensi untuk menyapu bersih lima medali (emas)," kata Charmaine Reid dikutip dari Reuters.
"Tetapi apa pun bisa terjadi di ajang Olimpiade. Pasti tekanannya akan berbeda kalau bermain Olimpiade," tambahnya.
"Saya sudah sering melihat para pemain yang sebelumnya tidak pernah kalah beberapa tahun, lalu tiba-tiba justru kandas di babak kedua," ucap mantan pemain yang kini berusia 50 tahun itu.
Tunggal Putra dan Putri Kerap Beri Kejutan
Sejumlah kuda hitam yang berpotensi mengganggu rencana pesta emas China paling banyak muncul di tunggal putra dan tunggal putri.
Di tunggal putra, nama Anthony Ginting, Lee Zii Jia (Malaysia) dan Viktor Axelsen (Denmark) selaku juara bertahan masih diungkit.
"Sejak Olimpiade Tokyo, peraih emas Viktor Axelsen dari Denmark yang sempat bertengger di peringkat satu, berulang kali menunjukkan tekadnya untuk memenangkannya di panggung yang lebih besar," tulis Reuters.
"Peraih perunggu Anthony Ginting dari Indonesia, lalu Lee Zii Jia dari Malaysia, juga bisa menjadi pesaing jika mereka menunjukkan performa terbaik mereka."
"Mereka telah membantu masing-masing negara meraih medali perak dan perunggu di Thomas Cup 2024 lalu."
Sementara di tunggal putri, ada An Se-young (Korea Selatan) serta Carolina Marin (Spanyol) yang sangat berpeluang jadi penjegal Chen Yufei atau He Bingjiao.
"China selalu terlihat bagus, tetapi terkadang sesuatu itu terjadi di tempat dan waktu yang tepat," kata mantan pemain Amerika Serikat keturunan Jepang, Yuko Kawasaki.
"Dan sekarang adalah Olimpiade, itu berbeda (dari turnamen lain). Kalau turnamen lain kan diselenggarakan tiap tahunnya," tandasnya.
Yuko Kawasaki juga tak lupa menyebut Indonesia sebagai negara yang mungkin bisa menjegal ambisi sapu bersih China.
"Semua pemain berusaha mencapai puncak performa mereka sebelum Paris, Anda tidak akan tahu apa yang akan terjadi. Indonesia adalah negara yang mungkin bisa menang banyak," kata Yuko Kawasaki.
Sejauh ini, China adalah negara dengan perolehan medali terbanyak dari cabor bulutangkis di Olimpiade dengan 47 medali.
Disusul Indonesia sebagai negara tersukses dengan 21 medali, kemudian Korea Selatan dengan 20 medali.