Sebelum Meninggal Dunia, Mimpi Sven-Goran Eriksson Telah Terwujud
Senin, 26 Agustus 2024, 20:07 WIB

Sebelum Meninggal Dunia, Mimpi Sven-Goran Eriksson Telah Terwujud-LFCTV-
DailySports.ID - Pelatih kelahiran asal Swedia, Sven-Goran Eriksson telah merasakan mimpinya menjadi kenyataan sebelum meninggal dunia pada Senin, (26/8/2024). Di usia 76 tahun, dia telah kalah melawan kanker pankreas stadium akhir yang dideritanya.
Menyadari kondisi kesehatannya yang semakin memburuk, keluarga dan orang-orang terdekat Eriksson berusaha memberikan dukungan dan kebahagiaan di sisa hidupnya. Termasuk klub yang dicintainya sejak kecil, Liverpool juga turut andil dalam memberikan kenangan manis bagi Eriksson.
Eriksson telah lama mengidolakan Liverpool dan memiliki impian untuk menjadi manajer klub tersebut. Namun hingga ia pensiun dari dunia kepelatihan pada tahun 2019, keinginannya itu belum pernah terwujud.
Untuk menghormati dan mewujudkan impian Eriksson, Liverpool melalui LFC Foundation menggelar pertandingan amal antara LFC Legends dan Ajax Legends di Anfield pada beberapa waktu lalu (23/3/24).
Pertandingan ini dipenuhi oleh sejumlah mantan pemain bintang dari kedua klub.
Di sisi Liverpool, hadir nama-nama besar seperti Steven Gerrard, Fernando Torres, Jerzy Dudek, Maxi Rodriguez, Djibril Cisse, Dirk Kuyt, hingga Sami Hyypia. Sementara dari kubu Ajax, turut bermain Rafael van der Vaart dan Edgar Davids.
Dalam laga tersebut Eriksson berhasil menukangi Liverpool Legends meraih kemenangan dengan skor 4-2, setelah sempat tertinggal 0-2 di babak pertama.
Sepanjang pertandingan, Eriksson mendapat sambutan hangat dari para pendukung di Anfield, yang seakan memberikan penghormatan terakhir untuknya.
Meskipun hanya dalam laga ekshibisi, Eriksson akhirnya bisa merasakan menjadi pelatih Liverpool. Kemenangan yang diraih melalui comeback juga terasa sangat khas bagi klub yang dikenal dengan semangat pantang menyerah ini.
"Ini adalah kenangan yang tak terlupakan. Semua orang adalah pemenang hari ini. Sungguh indah, benar-benar luar biasa. Mulai dari You'll Never Walk Alone hingga akhir pertandingan," ujar Eriksson, seperti yang dikutip dari situs resmi Liverpool.
"Saya pikir kami adalah tim yang lebih baik bahkan sejak babak pertama. Anda selalu khawatir akan kalah, namun itu adalah babak pertama yang sangat baik, dan babak kedua juga luar biasa. Tapi, semua yang ada di sini adalah pemenang sejati."
Pertandingan amal di Anfield menjadi momen penutup yang indah bagi Eriksson, seorang pelatih hebat akhirnya bisa merasakan mimpinya meski di penghujung usianya.