Sven-Goran Eriksson Meninggal Dunia di 76 Tahun: Warisan Abadinya Membentuk Generasi Emas Inggris
Senin, 26 Agustus 2024, 18:54 WIB

Sven-Goran Eriksson Tutup Usia di 76 Tahun: Warisan Abadinya Membentuk Generasi Emas Inggris-skysports-
DailySports.ID - Sven-Goran Eriksson meninggal dunia di usianya yang menginjak 76 tahun. Mantan pelatih asal Swedia itu meninggalkan jejak mendalam bagi para pemain mau pun penggemar.
"Sven-Goran Eriksson telah berpulang setelah sakit yang berkepanjangan. Ia meninggal di rumah pada pagi hari, dikelilingi oleh orang-orang terdekatnya," tulis laporan SkySports pada Senin, (26/8/2024).
Ia pertama kali dikenal secara luas ketika ia menjadi pelatih asing pertama yang memimpin tim nasional Inggris pada tahun 2001.
Selama masa kepemimpinannya, ia melatih sejumlah pemain bintang yang kemudian dikenal sebagai "generasi emas" Inggris, seperti David Beckham, Steven Gerrard, Wayne Rooney, dan Frank Lampard.
Di bawah arahannya, Inggris mencapai perempat final di Piala Dunia 2002 dan 2006, serta di Euro 2004.
Karier Eriksson tidak hanya terbatas pada tim nasional Inggris. Ia memiliki pengalaman melatih berbagai klub besar di Eropa, termasuk Benfica, AS Roma, Fiorentina, Sampdoria, dan Lazio.
Bersama Lazio, Eriksson meraih sukses besar dengan memenangkan Serie A pada tahun 2000, Piala Italia, dan Piala UEFA. Prestasinya di dunia sepak bola klub menjadikannya salah satu pelatih paling dihormati di Eropa.
Setelah meninggalkan timnas Inggris pada tahun 2006, Eriksson melanjutkan kariernya dengan melatih tim nasional Meksiko dan Pantai Gading, serta klub-klub seperti Manchester City dan Leicester City.
Pada tahun-tahun terakhir kariernya, Eriksson menjabat sebagai direktur olahraga di klub Swedia, Karlstad, sebelum akhirnya mundur karena masalah kesehatan.
Di awal tahun 2023, Eriksson mengumumkan bahwa dirinya didiagnosis menderita kanker pankreas. Meskipun penyakit tersebut tidak dapat disembuhkan, ia tetap tampil penuh semangat termasuk memimpin Liverpool Legends dalam pertandingan amal di Anfield pada bulan Maret tahun itu.
Pertandingan ini menjadi salah satu momen terakhir Eriksson di dunia sepak bola, yang kemudian diabadikan dalam sebuah film dokumenter di Amazon Prime.
Dalam wawancara terakhirnya, Eriksson berbicara dengan penuh kebijaksanaan tentang hidup dan kematian. Ia berharap dikenang sebagai seseorang yang gigih dan selalu berusaha melakukan yang terbaik dalam hidupnya.
"Saya merasa telah menjalani kehidupan yang luar biasa," ungkapnya. "Kematian adalah bagian dari kehidupan, dan kita semua harus belajar untuk menerimanya," ucapnya.
Sven-Goran Eriksson akan dikenang sebagai salah satu pelatih paling berpengaruh di Eropa, yang telah meninggalkan warisan besar baik di tingkat klub maupun tim nasional.