Agama Kerajaan Kediri Beserta Sejarahnya Lengkap

Agama Kerajaan Kediri Beserta Sejarahnya Lengkap

Agama Kerajaan Kediri-Kemdikbud-

DailySports.ID - Artikel ini akan merangkum mengenai agama Kerajaan Kediri berdasarkan referensi dari buku berjudul Sejarah Nasional Indonesia II: Zaman Kuno, Jakarta : Balai Pustaka, yang ditulis oleh Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto 2008. Yuk simak ulasannya di bawah.

Sejarah dan Lokasi Kerajaan Kediri

Peninggalan Kerajaan Kediri
Peninggalan Kerajaan Kediri--Jatimprov

Kerajaan Kediri disebut juga sebagai Kerajaan Panjalu yang berdiri pada tahun 1045 hingga 1222. Usut punya usut, kerajaan ini merupakan salah satu pecahan Kerajaan Kahuripan yang didirikan oleh Raja Airlangga.

Kendati demikian, sama seperti letak Kerajaan Pajajaran, Kerajaan Kediri juga berada di Pulau Jawa, lebih tepatnya ada di sekitar Kota Kediri dan Mojokerto, Jawa Timur.

Sementara pusat pemerintahan Kerajaan tersebut adalah Kota Doha, yang kini lebih dikenal dengan nama Kota Kediri, Jawa Timur.

Di era tersebut, Raja Kerajaan Kediri yang paling terkenal adalah Jayabaya. Pasalnya, beliau berhasil membawa kerajaan ini menuju puncak kejayaan.

Sekedar mengingatkan, berdasarkan silsilah Kerajaan Kediri, Raja Jayabaya memerintah kerajaan tersebut antara tahun 1135-1159.

Agama Kerajaan Kediri

Agama Kerajaan Kediri
Agama Kerajaan Kediri--Law Justice

Usut punya usut, agama Kerajaan Kediri bisa disimpulkan berdasarkan peninggalan-peninggalan kerajaannya yang tersebar di kawasan Kediri, Jawa Timur.

Menurut Candi Gurah serta Candi Tondowongso, yang merupakan peninggalan Kerajaan Kediri, memuat informasi bahwa pada saat itu agama Kerajaan Kediri menganut sistem Hindu Siwa.

Pada situs peninggalan kerajaan itu, ditemukan arca-arca yang diduga menunjukkan ciri agama Hindu, karena tampak terlihat seperti pemujaan kepada Siwa.

Di situs Candi Gurah, meskipun bangunan utama candi tersebut sudah rusak, namun ada arca Brahma, Surya, Candra, dan Nandi yang kondisinya masih utuh.

Lebih lanjut, di Candi Tondowongso, arca-arca ini ditemukan mirip seperti arca Candi Gurah, dengan jumlah yang lebih jauh lebih banyak.

Arca Candi Tondowongso terdapat delapan arca dewa yang terdiri seperti Brahma, Durga, Candra, Surya, Agastya, Nandiswara, Ardhanari. Selain itu, ada juga dua fragmen arca, dua Nandi, satu lingga, dan satu yoni.

Sejatinya, agama Kerajaan Kediri yang bercorak Hindu Siwa tidak hanya dibuktikan dari candi saja, melainkan juga bisa dilihat dari prasasti, pertintaan, maupun karya sastra jawa kuno.

Berdasarkan beberapa prasasti memuat nama abhiseka raja yang diartikan sebagai penjelmaan Dewa Wisnu, misalnya Sri Sarwweswara Triwikramawataranindita.

Kendati demikian, nama abhiseka raja tidak langsung menjadi bukti bahwa Wisnuisme menguasai di zaman itu. Sebab, berdasarkan landasan filosofis yang dikenal di Jawa pada masa itu selalu menganggap raja sama dengan Dewa Wisnu dalam hal sebagai pelindung rakyat maupun dunia.

Sedangkan menurut pertintaan di kecamatan Kepung, Kediri, diperkirakan Kerajaan Agama Kediri bersifat Hindu lantaran tidak tampak adanya unsur Buddha pada bangunannya.

Tag
Berita Terkait