https://cafesguilis.com/producto/https://versalitaestudio.com/sobre-nosotros/kadinkabbandung.orghttps://conilplayamar.com/propiedad/https://www.theleroyhouse.com/contact-ushttps://tenerisat.com/servicio-tecnico-balay-tenerife/https://svemarche.eu/https://www.nativehotels.org/en/https://www.ritchiehill.com/gallery
slot gacor slot gacor resmi https://lpm.uki.ac.id/
1 Bisakah Singapura Pecahkan Kutukan 26 Tahun Atas Vietnam, Kuncinya: Tahan Laju Rafaelson?

Bisakah Singapura Pecahkan Kutukan 26 Tahun Atas Vietnam, Kuncinya: Tahan Laju Rafaelson?

Bisakah Singapura Pecahkan Kutukan 26 Tahun Atas Vietnam, Kuncinya: Tahan Laju Rafaelson?

Rafaelson, pemain naturalisasi Vietnam-x/@totalfootball-

DailySports.ID - Mampukah Singapura mengakhiri rekor buruk 26 tahun tanpa kemenangan dengan Vietnam yang kini pun diperkuat oleh pemain naturalisasi seperti Nguyen Xuan Son alias Rafaelson? Pelatih The Lion, Tsutomo Ogura punya jawabannya.

Pada leg pertama semifinal Piala AFF 2024, Singapura akan menjadi tuan rumah di Stadion Jalan Besar, Kallang, Kamis, (26/12/24), pukul 20.00 WIB. Ini adalah momen penting bagi The Lions untuk membuktikan diri di hadapan pendukungnya.

Namun, tantangan berat menanti. Singapura harus tampil dengan skuat yang tidak lengkap. Pemain-pemain kunci seperti Jacob Mahler, Song Ui-young, Irfan Fandi, dan Ikhsan Fandi dipastikan absen. 

Situasi tersebut membuat pelatih mereka, Tsutomu Ogura, harus memutar otak untuk meracik strategi terbaik. Sementara itu, Vietnam hadir dengan skuat penuh kekuatan. 

Tim yang dijuluki The Golden Star Warriors ini tak hanya memiliki rekor tak terkalahkan melawan Singapura sejak 1998, tetapi juga tampil percaya diri setelah performa apik di fase grup.

Meski situasi terlihat berat, pelatih asal Jepang, Tsutomu Ogura, justru melihat ini sebagai peluang besar. Ia menegaskan bahwa sejarah selalu bisa ditulis ulang, dan dirinya percaya timnya mampu mematahkan kutukan panjang melawan Vietnam.

"26 tahun tanpa kemenangan? Itu hanya angka di atas kertas. Sejarah dibuat untuk diubah," ucap Ogura dengan penuh keyakinan seperti dikutip dari The Straits Times.

Ogura menyebutkan bahwa performa anak asuhnya terus meningkat di setiap pertandingan. Sebagai bukti, ia menggarisbawahi kemenangan dramatis Singapura atas Malaysia di fase grup.

"Para pemain kami menunjukkan semangat juang luar biasa. Mereka percaya pada gaya permainan kami, dan itu terlihat dari bagaimana mereka terus berkembang di setiap laga," tambahnya.

Di sisi lain, Vietnam datang dengan kekuatan penuh, dipimpin oleh pemain naturalisasi Nguyen Xuan Son alias Rafaelson. Penyerang berdarah Brasil ini mencuri perhatian dengan performanya dalam debut melawan Myanmar di fase grup.

Rafaelson mencetak dua gol, memberikan dua assist, dan melepas enam umpan kunci dalam laga tersebut. Pergerakannya yang lincah di sektor sayap dan sebagai striker membuat lini pertahanan lawan kewalahan. 

Dalam satu pertandingan saja, ia mencatatkan empat tembakan tepat sasaran dan akurasi umpan lebih dari 78 persen.

Tak hanya tajam, Rafaelson juga dikenal sebagai pemain yang tidak egois. Karakter ini membuat Vietnam semakin berbahaya di lini depan. 

Dengan kemampuan mencetak gol sekaligus memberikan peluang bagi rekan setim, Rafaelson menjadi sosok kunci di balik permainan Vietnam

Bagi Singapura, kunci sukses adalah memanfaatkan laga kandang di leg pertama. Meski bermain dengan skuat terbatas, Ogura menekankan pentingnya semangat dan kerja sama tim.

"Konsep permainan tidak cukup jika tidak didukung semangat bertarung. Kami membutuhkan pemain yang lapar akan kemenangan, saling berkomunikasi, dan mendukung satu sama lain," sambung Ogura.

Menghadapi Rafaelson, Singapura harus fokus pada pengawalan ketat di lini belakang. Bek-bek Singapura dituntut untuk disiplin menjaga pergerakan lincah sang striker. 

Selain itu, memanfaatkan serangan balik cepat bisa menjadi senjata andalan The Lions untuk mengejutkan Vietnam.

Berita Terkait