https://cafesguilis.com/producto/https://versalitaestudio.com/sobre-nosotros/kadinkabbandung.orghttps://conilplayamar.com/propiedad/https://haveone.it/shop/https://www.jomaportes.com/contacto/https://svemarche.eu/https://www.nativehotels.org/en/https://www.ritchiehill.com/gallery
slot gacor slot gacor resmi https://lpm.uki.ac.id/
1 Untungnya Jake Paul Ketemu Mike Tyson di Usia Sepuh, Bertemu di Masa Prima Kesentil KO!

Untungnya Jake Paul Ketemu Mike Tyson di Usia Sepuh, Bertemu di Masa Prima Kesentil KO!

Untungnya Jake Paul Ketemu Mike Tyson di Usia Sepuh, Bertemu di Masa Prima Kesentil KO!

Mike tyson vs Jake Paul-instagram/@miketyson-

DailySports.ID - Duel Mike Tyson vs Jake Paul menjadi perhatian pada beberapa waktu lalu. Pertandingan tersebut, legenda tinju yang kini berusia 58 tahun terpaksa mengakui keunggulan YouTuber sekaligus petinju amatir yang berusia 27 tahun. 

Namun, banyak yang menyebut Jake Paul sangat beruntung, karena jika pertarungan ini terjadi di masa kejayaan Tyson, kemungkinan besar Paul akan "tersentil KO" hanya dalam hitungan detik.

Meskipun usianya hampir menyentuh enam dekade, Tyson berhasil bertahan hingga ronde kedelapan dalam pertandingan tersebut. Skor akhir dari juri menunjukkan keunggulan Jake Paul dengan angka 80-72, 79-73, dan 79-73. 

Statistik dari CompuBox juga memperlihatkan performa Tyson yang sudah jauh dari masa jayanya. Selama delapan ronde, ia hanya mampu mendaratkan 18 pukulan, dengan empat di antaranya pukulan bertenaga. 

Bandingkan ini dengan Tyson muda, yang sering membuat lawannya tersungkur dengan satu pukulan keras di ronde pertama.

Penonton yang hadir di arena tampak kecewa dengan minimnya intensitas pertandingan. Suara ejekan terdengar dari tribun, menandakan ketidakpuasan mereka terhadap jalannya laga. 

Jake Paul bahkan dituduh sengaja menahan agresivitasnya untuk melindungi Tyson yang usianya jauh lebih tua. Namun, dirinya membantah tuduhan tersebut, mengklaim bahwa ia bertarung dengan serius.

Pertanyaan besar yang muncul usai laga adalah, bagaimana jika Jake Paul bertemu Tyson di masa primanya. Jawabannya hampir pasti bahwa Paul tidak akan bertahan lebih dari satu ronde. 

Mike Tyson di masa keemasannya adalah mesin penghancur di atas ring, dengan pukulan-pukulan mematikan yang dapat melumpuhkan lawannya dalam sekejap.

Pada 1986, Mike Tyson menjadi juara dunia kelas berat termuda di usia 20 tahun, setelah merebut gelar WBC.

Tidak berhenti di situ, ia juga merebut gelar WBA dan IBF di tahun yang sama sekaligus menjadikannya juara unifikasi kelas berat pertama sepanjang sejarah.

Puncak kejayaannya adalah kemenangan legendaris atas Michael Spinks pada tahun 1988, yang hanya berlangsung 91 detik. Saat itu, Tyson dijuluki "Si Leher Beton," karena tidak ada satu pun petinju yang bisa bertahan dari pukulannya. 

Jika Tyson muda melawan Jake Paul, hasilnya hampir pasti akan menjadi salah satu kekalahan tercepat dalam sejarah tinju.

Pertandingan ini tidak hanya menjadi bahan pembicaraan karena perbedaan usia kedua petinju, tetapi juga karena tuduhan bahwa duel tersebut sudah diatur. 

Banyak yang menilai laga ini lebih mirip pertunjukan daripada kompetisi nyata. Jake Paul dianggap mendapatkan kemenangan mudah atas nama hiburan, sementara Tyson terlihat diposisikan sebagai ikon untuk mendongkrak popularitas Paul.

Meskipun disebut sebagai ajang hiburan, duel ini justru gagal menghibur banyak penonton. Bagi penggemar sejati Mike Tyson, melihat sosok legenda tersebut di usia senja menjadi momen penuh keharuan sekaligus kekecewaan.

Kekalahan Tyson di usia senjanya tidak menghapuskan fakta bahwa ia adalah salah satu petinju terhebat sepanjang masa.

Di masa jayanya, ia adalah monster yang mendominasi ring tinju dengan gaya bertarung agresif, teknik luar biasa, dan mentalitas seorang juara. 

Pertarungan ini mungkin memberikan Jake Paul kemenangan di atas kertas, tetapi di mata para penggemar sejati tinju, Tyson tetaplah pemenang dalam hal warisan dan pencapaian.

Berita Terkait