https://cafesguilis.com/producto/https://versalitaestudio.com/sobre-nosotros/kadinkabbandung.orghttps://conilplayamar.com/propiedad/https://haveone.it/shop/https://www.jomaportes.com/contacto/https://svemarche.eu/https://www.nativehotels.org/en/https://www.ritchiehill.com/gallery
slot gacor slot gacor resmi https://lpm.uki.ac.id/
1 Luciano Spalletti Bongkar Borok Italia Setelah Dibantai Prancis

Luciano Spalletti Bongkar Borok Italia Setelah Dibantai Prancis

Luciano Spalletti Bongkar Borok Italia Setelah Dibantai Prancis

Momen laga Italia vs Prancis-X/@Azzurri-

DailySports.ID - Pelatih Timnas Italia, Luciano Spalletti membongkar borok anak asuhnya setelah dibantai habis-habisan oleh Timnas Prancis di kandang sendiri.

Timnas Italia harus menelan pil pahit setelah mereka kalah dengan skor 1-3 pada laga pamungkas Grup 2 Liga A UEFA Nations League 2024/2025 melawan Prancis di Stadion Giuseppe Meazza, Milan, Senin (18/11/2024) dini hari WIB.

Seusai pertandingan, Luciano Spalletti menyebut bahwa timnya mengalami kesulitan dalam membangun serangan dan kurang sempurna dalam hal teknis.

"Tim kami tidak tenang, terlalu menghabiskan banyak energi," ujar Spalletti dikutip dari laman resmi Federasi Sepak Bola Italia (FIGC).

Dia melanjutkan, Italia juga tertinggal dari segi fisik dibanding lawannya dan kondisi tersebut membuat Italia semakin sukar menembus pertahanan Prancis.

Apalagi, Spalletti menambahkan, Ibrahima Konate dan kawan-kawan bermain rapat di lini belakang ketika mereka sudah unggul 3-1. Hal ini yang membuat Italia kesulitan menembus lini pertahanan Prancis.

"Saat kami tertinggal 1-2, permainan terlihat seimbang. Setelah gol ketiga, Prancis menutup ruang dengan lebih baik," tutur dia.

Meski Italia takluk, Spalletti menyebut skuadnya menunjukkan komitmen yang baik. Hasil tersebut juga tidak memengaruhi kepastian Italia lolos ke perempat final Liga A UEFA Nations League 2024/2025.

Italia berada di posisi kedua klasemen akhir Grup 2 Liga A UEFA Nations League 2024/2025 dengan 13 poin dari enam pertandingan dan selisih gol +5.

Sementara Prancis, yang juga lolos ke delapan besar kompetisi tersebut, ada di puncak klasemen juga dengan 13 poin dari enam laga tetapi unggul selisih gol (+6).

Pada pertandingan melawan Prancis, Italia hanya mampu mencetak satu gol melalui Andrea Cambiaso, sementara lawannya melesakkan gol via Adrien Rabiot (dua gol) dan bunuh diri Guglielmo Vicario.

Keberhasilan Prancis menundukkan Italia di markasnya menjadi pembalasan setelah pada pertemuan pertama kedua tim di Stadion Parc des Princes, Prancis, September, Italia berjaya juga dengan skor 3-1.

Berita Terkait