Kupas Sejarah Piala Eropa, Nasib Apes Generasi Emas Inggris di Euro 2004
Senin, 10 Juni 2024, 02:09 WIB

Skuat timnas Inggris yang bertabur bintang di Euro 2004-@EURO2024-Twitter
DailySports.ID - Tak bisa dipungkiri bahwa timnas Inggris merupakan salah satu favorit juara dalam setiap penyelenggaraan turnamen akbar seperti Piala Dunia dan Piala Eropa. Skuat bertabur bintang Premier League menjadi alasannya.
Namun, faktanya Inggris justru minim prestasi, terutama di Piala Eropa. The Three Lions belum pernah merengkuh trofi mengingat pencapaian terbaik mereka sesungguhnya adalah menembus final Euro 2020 sebelum dibungkam Italia melalui drama adu penalti.
Selebihnya, langkah Inggris seringkali mentok di perempat final, termasuk ketika mengusung generasi emas dengan racikan pelatih beken sekaliber Sven Goran Eriksson di Euro 2004.
Siapa tak silau melihat skuat timnas Inggris di Euro 2004? Bintang-bintang kelas wahid yang berasal dari kompetisi nomor 1 di dunia, Premier League, bertaburan di sana.
Di lini belakang ada Gary Neville, John Terry, Rio Ferdinand, dan Ashley Cole, sedangkan sektor gelandang disesaki Frank Lampard, Steven Gerrard, David Beckham, serta Paul Scholes.
Beralih ke lini depan, Inggris punya Michael Owen plus wonderkid yang kala itu sedang mewarnai tajuk pemberitaan media-media olahraga Negeri Ratu Elizabeth, yakni Wayne Rooney.
Langkah mantap Inggris sudah terlihat dari babak Kualifikasi Euro 2024. Mereka lolos sebagai juara grup dengan catatan mentereng tidak sekali pun tersentuh kekalahan dalam delapan laga.
Performa menawan di babak kualifikasi menjadi modal kuat bagi generasi emas timnas Inggris untuk bersinar di putaran final Euro 2004. Mereka tergabung di Grup B yang masuk kategori neraka karena keberadaan Prancis, Kroasia, dan Swiss.
Partai pembuka melawan Prancis mengundang atensi para suporternya. Mereka tentu sudah tak sabar lagi melihat David Beckham dkk. melibas Les Blues yang kala itu berstatus juara bertahan (kampiun Euro 2000).
Awalnya, Inggris mampu memenuhi ekspektasi dengan mencetak gol terlebih dulu melalui aksi Frank Lampard pada menit ke-38. Situasi terus berjalan mulus sampai mendekati injury time.
Di sinilah Inggris dibikin malu karena Prancis justru mampu membalikkan keadaan melalui kematangan sang maestro sepak bola bernama Zinedine Zidane pada menit ke-90+1 dan 90+3. Salah satunya bahkan 'dibantu' blunder Steven Gerrard.
Kalah di laga pembuka Euro 2004 tidak lantas membuat Inggris panik. Mereka menyadari bahwa peluang lolos ke perempat final masih terbuka lebar, dan benar saja karena dua laga lainnya kontra Kroasia dan Swiss bisa dimenangi, masing-masing dengan skor 4-2 dan 3-0.
Memasuki perempat final Euro 2004, Inggris berjumpa tuan rumah Portugal. Lagi-lagi The Three Lions mampu mencetak gol duluan via aksi brilian Michael Owen (3'), tapi penyakit lengah di menit-menit akhir kambuh.
Portugal menyamakan kedudukan melalui Helder Postiga pada menit ke-83. Pertandingan lantas berlanjut ke babak ekstra untuk menentukan pemenang, di mana Inggris kebobolan lebih dulu (110') sebelum Lampard membalas berselang lima menit kemudian.
Tanpa pemenang dengan skor imbang 2-2 selama 120 menit, Inggris dan Portugal pun harus melakoni babak adu penalti. Dewi Fortuna rupanya menjauhi pasukan Sven Goran Eriksson lantaran dua penendang mengalami kegagalan, termasuk sang kapten David Beckham.
Di sisi lain, penendang Portugal hanya gagal sekali atas nama Manuel Rui Costa, sehingga kubu tuan rumah berhak melangkahkan kakinya ke semifinal Euro 2024 dengan kemenangan 6-5.
Timnas Inggris tertunduk lesu. Generasi emas yang digadang-gadang menjuarai Euro 2024 itu pun terpaksa mengepak koper dan pulang lebih awal dengan menanggung rasa malu.