https://cafesguilis.com/producto/https://versalitaestudio.com/sobre-nosotros/kadinkabbandung.orghttps://conilplayamar.com/propiedad/https://haveone.it/shop/https://www.jomaportes.com/contacto/https://svemarche.eu/https://www.nativehotels.org/en/https://www.ritchiehill.com/gallery
slot gacor slot gacor resmi https://lpm.uki.ac.id/
1 Kupas Sejarah Piala Eropa, Pembalasan Dendam Jerman Juara Euro 1996 di Kandang Inggris

Kupas Sejarah Piala Eropa, Pembalasan Dendam Jerman Juara Euro 1996 di Kandang Inggris

Kupas Sejarah Piala Eropa, Pembalasan Dendam Jerman Juara Euro 1996 di Kandang Inggris

Kapten Jerman, Jurgen Klinsmann, mengangkat trofi Euro 1996 disaksikan oleh Ratu Elizabeth.-DFB-

DailySports.ID - Jerman dan Inggris diketahui terlibat rivalitas sengit di kancah sepak bola. Pemicunya tidak lain adalah peristiwa ikonik di final Piala Dunia 1966 yang meninggalkan suka dan duka di antara kedua belah pihak. 

Sekadar mengingatkan, Inggris yang berstatus tuan rumah Piala Dunia 1966 berjumpa Jerman dalam pertandingan final di Stadion Wembley. Duel ini menjadi panggung dari salah satu gol paling kontroversial sepanjang sejarah. 

Laga tersebut berlangsung ketat sampai berlanjut ke babak ekstra menyusul kedudukan sama kuat 2-2 di waktu normal 90 menit. Di sinilah peristiwa yang mengoreskan luka abadi kepada Jerman terjadi. 

Gol ketiga Inggris yang disarangkan striker Geoff Hurst disahkan wasit meskipun jelas-jelas belum melewati garis gawang. Tayangan ulang televisi juga memperlihatkan bola masih berada dj garis usai membentur tiang atas lalu mental ke luar lagi. 

Sontak pemain Jerman beramai-ramai protes, termasuk bek legendaris Franz Beckenbauer, tapi tak digubris wasit. Inggris belakangan mencetak gol tambahan untuk mengunci kemenangan 4-2 sekaligus merengkuh trofi Piala Dunia pertama dan satu-satunya hingga kini. 

Jerman sakit hati, tak cuma pemain melainkan seluruh masyarakatnya. Pertemuan melawan Inggris setelah peristiwa itu otomatis berjalan dengan tensi mendidih dibakar dendam kesumat. 

Toh Tuhan itu Maha Adil. Jerman berkesempatan membalas dendam kesumat berselang 30 tahun kemudian, tepatnya dalam ajang Piala Eropa 1996 yang menempatkan Inggris sebagai tuan rumah. 

Mengusung skuat mumpuni berisikan gabungan sisa-sisa skuat juara Piala Dunia 1990 seperti Jurgen Klinsmann dan Thomas Hassler dengan generasi baru macam Mehmet Scholl, Christian Ziege, dan Oliver Bierhoff, Jerman melenggang cukup mulus ke final. 

Di fase grup Euro 1996, Jerman tergabung bareng Republik Ceko, Rusia, dan Italia. Mereka berturut-turut meraih dua kemenangan dengan skor 2-0 dan 3-0 plus sekali imbang tanpa gol. 

Jerman lolos ke perempat final sebagai juara grup. Mereka berjumpa negara baru pecahan Yugoslavia yang sedang naik daun dan memiliki pemain-pemain berkelas seperti Davor Suker dan Zvonimir Boban, yakni Kroasia. 

Duel sejatinya berjalan cukup berimbang, namun mental juara berbicara. Jerman sukses mengamankan kemenangan tipis 2-1 berkat gol penalti Jurgen Klinsmann dan aksi brilian Matthias Summer.

Tibalah momentum yang ditunggu-tunggu untuk membalas dendam. Takdir rupanya kembali mempertemukan Jerman dengan sang musuh bebuyutan, Inggris, di semifinal Piala Eropa 1996.

Lokasi pertandingan ini sama persis seperti final Piala Dunia 1996, yaitu Stadion Wembley. Jerman tampil percaya diri meski jelas-jelas berada di bawah tekanan publik tuan rumah. 

Inggris menyalak terlebih dulu melalui gol keren Alan Shearer pada menit ke-3, sebelum dibalas Jerman lewat torehan Stefan Kuntz berselang 13 menit kemudian. Skor imbang 1-1 terus bertahan selama 120 menit, sehingga pemenangnya mesti ditentukan lewat adu penalti. 

Di sinilah dendam Jerman terbalaskan. Seluruh penendang mereka sukses menceploskan bola ke gawang, sedangkan algojo terakhir Inggris, Gareth Southgate, gagal karena arah sepakannya ditebak oleh kiper Andreaa Koepke.

"Pertandingan ini berlangsung ketat sepanjang 120 menit, tapi keberuntungan berada di pihak kami. Saya mampu menepis penalti penentuan Inggris," ujar Koepke dikutip dari situs resmi UEFA. 

Balas Dendam Lagi di Final Kalahkan Republik Ceko

Selebrasi Stefan Kuntz usai mencetak gol dalam pertandingan Euro 1996 antara Jerman vs Inggris.
Selebrasi Stefan Kuntz usai mencetak gol dalam pertandingan Euro 1996 antara Jerman vs Inggris.-@FIFAcom-Twitter

Jerman lantas melangkah ke final Euro 1996. Takdir kembali memberikan mereka satu lagi kesempatan emas membalas dendam, kali ini melawan Republik Ceko yang pernah mengubur mimpi juara Der Panzer di Piala Eropa 1976

Kala itu, Ceko yang masih mengusung nama Cekoslovakia sukses merengkuh trofi usai memenangi adu penalti 3-2 menyusul hasil imbang 2-2 selama 120 menit.

Di Euro 1996, Jerman dan Republik Ceko memang sudah lebih dulu bentrok di fase grup. Tim Panser berhasil memetik kemenangan 2-0 berkat sumbangsih Christian Ziege dan Andreas Moeller.

Tak berhenti di situ, Tuhan rupanya berencana kembali mengadu Jerman kontra Ceko pada partai puncak, 30 Juni 1996. Aroma kesumat pun terasa semakin kental mengingat masing-masing tim berambisi melukai satu sama lain agar bisa keluar sebagai jawara Eropa.

Menjelang pertandingan, Jerman diberitakan tertimpa persoalan krisis pemain. Sejumlah pilar tim mulai dari Juergen Kohler, Fredy Bobic, Mario Basler, hingga Juergen Klinsmann mengalami cedera dan terancam absen di final.

Berita tersebut memang tak salah, tapi ternyata pelatih Berti Vogts menggunakan sebagai bagian dari taktik yang bertujuan mengecoh kubu lawan. Klinsmann tetap masuk susunan starter Jerman menemani Stefan Kuntz di pos penyerang.

Awalnya, Rep. Ceko belum merasakan dampak apa-apa berkaitan dengan keberadaan Klinsmann di atas lapangan. Kesebelasan berjuluk Cesti Lvi alias Sang Singa itu bahkan sanggup membuka skor terlebih dulu pada menit ke-59.

Pelanggaran keras Mattias Sammer terhadap Karel Poborsky di kotak terlarang memaksa wasit menunjuk titik putih. Patrik Berger yang maju sebagai eksekutor berhasil menunaikan tugas tanpa kesulitan berarti.

Tertinggal, Jerman berinisiatif menurunkan Oliver Bierhoff pada menit ke-69. Hasilnya langsung terlihat saat ia mencetak gol balasan berselang empat menit usai menginjak lapangan melalui tandukan jarak dekat menyambut umpan silang akurat Christian Ziege.

Skor 1-1 bertahan hingga bubaran dan babak ekstra tidak terhindarkan. Di sinilah Rep. Ceko merasakan dampak besar sosok Klinsmann, yang notabene merupakan kapten Jerman, di barisan depan Tim Panser.

Memasuki menit ke-94, Jerman melancarkan serangan. Perhatian bek Rep Ceko terpusat kepada Klinsmann dan situasi ini membuat gerak-gerik Oliver Bierhoff sedikit terlupakan.

Melihat ruang tembak Bierhoff lebih terbuka, Jurgen Klinsmann kemudian mengirimkan operan lambung. Nama yang disebut pertama lantas mengontrol bola lalu melepaskan tembakan kaki kiri nan bertenaga melewati kiper Petr Kouba.

Gol Bierhoff jauh dari kesan spektakuler, tapi bernilai emas karena mengantarkan Jerman meraih trofi Piala Eropa ketiga mengingat turnamen masih menggunakan sistem golden goal. Tim mana pun yang mencetak gol duluan berhak memenangi pertandingan.  

“Bermain di final adalah sesuatu yang tidak bisa saya tolak. Saya sungguh tak menyangka bisa bermain bagus mengingat saya masih dibekap cedera. Saat Jerman juara, saya benar-benar larut dalam suka-cita,” cetus Juergen Klinsmann usai laga.

Susunan Pemain Republik Ceko vs Jerman:

Republik Ceko (4-4-2): 1-Kouba; 3-Suchoparek, 5-Kadlec, 15-Hornak, 19-Rada; 4-Nedved, 7-Nemec, 13-Bejbl, 14-Berger; 8-Poborsky (17-Smicer 88'), 9-Kuka
Cadangan: 16-Srnicek, 22-Maier, 2-Latal, 6-Nemecek, 10-Drulak, 11-Frydek, 12-Kubik, 15-Hornak, 18-Kotulek, 20-Novotny
Pelatih: Dusan Uhrin

Jerman (1-4-3-2): 1-Koepke; 6-Sammer; 19-Strunz, 14-Babbel, 5-Helmer, 17-Ziege; 10-Hassler, 21-Eilts (3-Bode 46'), 8-Scholl (20-Bierhoff 69'); 18-Klinsmann, 11-Kuntz
Cadangan: 12-Kahn, 22-Reck, 2-Reuter, 4-Freund, 7-Moeller, 9-Bobic, 13-Basler, 15-Koehler, 16-Schneider, 23-Todt
Pelatih: Berti Vogts

Stadion: Wembley (73.611)
Gol: Berger 59' pen./Bierhoff 73', 95'
Wasit: Pierluigi Pairetto (Ita)
Kartu Kuning: Hornak (C)/Helmer, Sammer, Ziege (J)
Kartu Merah: -

Berita Terkait