https://cafesguilis.com/producto/https://versalitaestudio.com/sobre-nosotros/kadinkabbandung.orghttps://conilplayamar.com/propiedad/https://haveone.it/shop/https://www.jomaportes.com/contacto/https://svemarche.eu/https://www.nativehotels.org/en/https://www.ritchiehill.com/gallery
slot gacor slot gacor resmi https://lpm.uki.ac.id/
1 Marcel Sabitzer Jadi Momok Mengerikan Jelang Laga Austria vs Turki

Marcel Sabitzer Jadi Momok Mengerikan Jelang Laga Austria vs Turki

Marcel Sabitzer Jadi Momok Mengerikan Jelang Laga Austria vs Turki

Marcel Sabitzer Jadi Momok Mengerikan Jelang Laga Austria vs Turki-@marcel7sabitzer-Instagram

DailySports - Menjelang pertandingan krusial antara Austria vs Turki di Euro 2024, perhatian tersorot pada sosok Marcel Sabitzer, gelandang tengah spesialis pressing pertahanan lawan dianggap sebagai momok mengerikan bagi tim lawan. 

Pertandingan ini akan berlangsung di Leipzig Stadium, Jerman, dan menjadi bagian penting dalam fase knockout babak 16 besar Euro 2024 dan peran Sabitzer diprediksi akan sangat menentukan dalam laga tersebut.

Pemain berusia 30 tahun ini mulai kancah persepakbolaan dari akademi sepak bola Red Bull pada tahun 2014, sedari kecil kemampuan mengolah bola yang ciamik sudah diperhatikan, lalu ia berlabuh dengan klub RB Leipzig.

Setelahnya dia berpindah-pindah klub mulai dari Manchester United dan Bayern Munchen, hingga saat ini Sabitzer sukses membawa Borussia Dortmund melaju ke final Liga Champions musim 2023/24 lalu.

Sebagai kapten timnas Austria, Sabitzer memiliki peran sentral dalam strategi permainan pelatih Ralf Ragnick, dengan pengalama lebih dari 81 caps internasional dan mencetak 18 gol untuk timnas.

Dia dikenal sebagai pemimpin yang karismastik keberadaannya di lini tengah bukan hanya sebagai pengatur serangan, tetapi juga sebagai jembatan anatara lini pertahanan dan penyerangan.

Dalam pertandingan terkahirnya bersama timnas Austria dia berhasil menyelematkan Austria dari kekalahan, salah satunya melawan Belanda dia berhasil mencetak gol dalam laga tersebut.

Sabitzer sudah dipastikan akan menyamai rekor pendahulunya di timnas, yakni Bruno Pezzey, Erich Obermayer, Friedl Koncila dan Herbert Prohaska mereka semua sudah memaikan 11 pertandingan selama piala dunia 1978-1982.

Jika Austria bisa mengalahkan Turki pada Rabu (3/7/2024) dini hari WIB, mereka bisa mengamankan posisi di perempat final melawan pemenang dari laga Rumania vs Belanda.

Dalam strateginya melawan Turki, Sabitzer dipercaya sebagai gelandang serang di mana dia bisa manfaatkan ruang untuk mengatur serangan dalam memberikan tekanan.

Alasannya Austria sukses dalam hal merebut bola terlihat dalam pertandingan sebelumnya melawan Kroasia dan Albania. Fakta bahwa Austria melakukan pelanggaran paling banyak di antara negara lainnya (16,3 per-game) terbukti sangat agresif dalam memberikan tekanan ke tim lawan.

Pelatih Austria, Ralf Ragnick juga mengungkapkan keyakinan nya terhadap Sabitzer dan seluruh tim, dengan kualitas permainan kepemimpinan yang hebat, Sabitzer merupakan jantung tim dan bisa membuat perbedaan dalam pertandingan melawan Turki nanti.

Penggemar Austria sangat antusias menjelang laga ini, dengan harapan tinggi terhadap Sabitzer untuk memimpin tim dalam meraih kemenangan, Liepzig Stadium diperkirakan akan dipenuhi oleh pendukung setia dan dia akan menjadi sorotan utama untuk membawa timnya melangkah lebih jauh lagi di Euro 2024.

Berita Terkait