Tak Hanya Italia, Inilah 2 Juara Bertahan Piala Eropa yang Gugur di Babak 16 Besar
Senin, 01 Juli 2024, 01:02 WIB

Euro 2024 Italia kalah lawan Swiss-@euro2024-instagram
DailySports.ID - Bukan hanya Italia, Spanyol dan Portugal juga menjadi tim dengan status juara bertahan Piala Eropa yang gugur di babak 16 besar turnamen.
Italia yang menyandang status juara bertahan harus gugur di babak 16 besar Euro 2024 usai ditikam Swiss.
Swiss berhasil menghancurkan Italia di babak 16 besar Euro 2024 dengan skor 2-0 berkat sumbagsuh gol Remo Freuler di babak pertama dan Ruben Vargas di paruh kedua.
Berdasarkan data dari Opta, Italia merupakan tim ketiga yang mendapat kutukan juara bertahan di tiga edisi terakhir Piala Eropa.
Menurut Opta, tiga tim juara Piala Eropa terakhir mentok di babak 16 besar pada turnamen berikutnya, antara lain Spanyol (2016), Portugal (2020), dan Italia (2024).
Pada Euro 2016, Spanyol yang menjadi juara bertahan tampil buruk dan gugur di babak 16 besar usai dikalahkan Italia dengan skor 2-0.
Di edisi selanjutnya, Portugal tersingkir di babak 16 besar Euro 2020 dari Belgia. Terkini, Italia yang angin-anginan di bawah asuhan Luciano Spalletti gugur dari Swiss.
Kegagalan Italia di Euro 2024 bukanlah yang terburuk. Masih ada contoh apes lain, salah satunya adalah Yunani sang juara Piala Eropa 2004.
Di Euro 2008, Yunani hanya mampu finis sebagai juru kunci di babak grup tanpa memperoleh satu pun poin.
Spanyol dan Prancis sendiri memiliki cerita yang lebih tragis. Keduanya merupakan juara bertahan yang gagal lolos ke putaran final edisi berikutnya.
Dalam pertandingan semalam, Italia seperti tak niat untuk memburu gol. Mereka kehilangan kreativitas ketika membangun serangan.
Swiss sendiri mampu tampil solid ketika menyerang maupun bertahan. Gli Azzurri sendiri terlalu lambat dalam hal transisi menyerang dan bertahan.
Dua gol Swiss terjadi karena kurangnya komunikasi antar pemain Italia. Mereka kurang sigap melihat pergerakan pemain lawan.
Sejak fase babak grup Euro 2024, Italia dinilai sangat buruk. Mereka hanya meraih empat poin dari tiga pertandingan.
Pasukan Luciano Spalletti meraih sekali menang, sekali kalah, dan sekali seri. Rekor buruk ini diperparah dengan kekalahan mereka di babak 16 besar atas Swiss.