https://cafesguilis.com/producto/https://versalitaestudio.com/sobre-nosotros/kadinkabbandung.orghttps://conilplayamar.com/propiedad/https://haveone.it/shop/https://www.jomaportes.com/contacto/https://svemarche.eu/https://www.nativehotels.org/en/https://www.ritchiehill.com/gallery
slot gacor slot gacor resmi https://lpm.uki.ac.id/
1 Sejarah Bola Hari Ini, Argentina Buka Puasa Juara Copa America 1991 Tanpa Diego Maradona

Sejarah Bola Hari Ini, Argentina Buka Puasa Juara Copa America 1991 Tanpa Diego Maradona

Sejarah Bola Hari Ini, Argentina Buka Puasa Juara Copa America 1991 Tanpa Diego Maradona

Selebrasi pemain Argentina usai menjuarai Copa America 1991.-AFA-

DailySports.ID - Siapa bilang kesuksesan Argentina pada era akhir 1980-an hingga awal 1990-an selalu berkaitan dengan satu sosok bernama Diego Maradona?

Legenda berjuluk Dewa Sepak bola itu memang berjasa mempersembahkan trofi Piala Dunia 1986 serta meloloskan tim ke final Piala Dunia 1990.

Namun, Maradona sesungguhnya sama sekali tak berperan dalam mengantarkan Argentina merengkuh dua gelar Copa America, yakni pada edisi 1991 dan 1993.

Tim Tango punya jagoan lain khusus untuk turnamen sepak bola terakbar seantero Amerika Latin tersebut. Argentina memang tak mencantumkan Maradona dalam skuat Copa America 1991.

Pelatih Alfio Basile lebih memilih pemain-pemain muda seperti Claudio Caniggia (24 tahun), Gabriel Batistuta (22 tahun), Leonardo Astrada (21 tahun), dan Diego Simeone (21 tahun). 

Keputusan Basile sempat membuat publik bertanya-tanya, tapi rupanya justru menghadirkan prestasi membanggakan.

Caniggia dan Batistuta menjadi mesin gol di lini depan, sedangkan Astrada dan Simeone merupakan nyawa Argentina di lini tengah.

Puncak permainan Argentina tampak di laga pamungkas putaran final Copa America 1991 kontra Kolombia, 21 Juli 1991.

Sekadar mengingatkan, format turnamen kala itu belum mengenal fase gugur dan masih menggunakan sistem round-robin.

Keberadaan pemain-pemain muda membuat permainan Argentina lebih bertenaga dan cenderung mengutamakan kolektivitas ketimbang kemampuan individu.

Serangan ke jantung pertahanan Kolombia langsung dilancarkan sejak wasit meniup peluit tanda sepak mula pertandingan.

Hasilnya efektif. Argentina berhasil unggul 2-0 dalam tempo 20 menit pertama melalui tandukan jarak dekat Simeone pada menit ke-11 dan sepakan kaki kanan akurat nan bertenaga Batistuta dari dalam kotak penalti (19'). 

Memimpin dua gol, Argentina melakukan pergantian strategi. Serangan Tim Tango tak segencar menit-menit awal karena lebih fokus memperkuat pertahanan. Mereka mempersilakan Kolombia mengambil alih permainan.

Argentina Akhiri Penantian 31 Tahun

Skuat Argentina di Copa America 1991.
Skuat Argentina di Copa America 1991.-AFA-

Taktik defensif Argentina secara otomatis memancing Kolombia bermain lebih agresif. Upaya kubu lawan berbuah gol lewat aksi brilian Anthony De Avila memperdayai kiper Sergio Goycochea pada menit ke-70.

Selepas gol tersebut, Kolombia semakin bersemangat mencari gol penyeimbang. Akan tetapi, kubu lawan cuma mengumbar serangan tanpa hasil lantaran tak didukung dengan sentuhan akhir yang sempurna.

Skor 2-1 bertahan hingga bubaran dan Argentina berhak menaiki podium juara Copa America berkat koleksi lima poin menyusul kemenangan 3-2 atas Brasil serta hasil imbang tanpa gol dengan Cile pada dua pertandingan pembuka putaran final.

"Trofi Copa America 1991 sangat penting mengingat Argentina mengalami paceklik gelar selama 32 tahun sejak terakhir kali menjadi kampiun pada edisi 1959." ucap kiper Sergio Goycochea. 

Berselang dua tahun kemudian, Gabriel Batistuta dkk. sukses mempertahankan trofi Copa America, tapi setelah itu Argentina kembali mengalami puasa selama 28 tahun sebelum akhirnya menjuarai edisi 2021.

Susunan Pemain Argentina vs Kolombia:

Argentina (4-4-2): 1-Goycochea; 4-F. Basualdo, 2-S. Vazquez, 6-Ruggeri, 15-Altamirano; 10-Simeone, 8-Franco, 5-Astrada, 20-L. Rodriguez (21-Giunta 77'); 7-Caniggia, 9-Batistuta 
Cadangan: 12-Lanari, 22-Cancelarich, 3-Enrique, 11-Latorre, 13-Gamboa, 14-Craviotto, 16-C. Garcia, 17-Zapata, 18-Bello, 19-Mohamed
Pelatih: Alfio Basile

Kolombia (4-4-2): 1-Higuita; 13-Cabrera, 15-Perea, 2-Escobar, 17-Osorio; 14-L. Alvarez, 4-Pimentel, 20-Rincon (9-Valenciano 46'), 10-Valderrama; 7-De Avila, 19-Usuriaga (11-Redin 46') 
Cadangan: 12-Calero, 22-Nino, 3-Martinez, 5-Herrera, 6-Pareja, 8-A. Garcia, 16-Estrada, 18-Iguaran, 21-Cortes
Pelatih: Augusto Garcia

Stadion: Nacional de Chile (45.104)
Gol: Simeone 11', Batistuta 19'/De Avila 70'
Wasit: Ortube (Bol)
Kartu Kuning: Santana, Veron (A)/Rosales (K)
Kartu Merah: Santana 102' (A)

Berita Terkait