https://cafesguilis.com/producto/https://versalitaestudio.com/sobre-nosotros/kadinkabbandung.orghttps://conilplayamar.com/propiedad/https://www.theleroyhouse.com/contact-ushttps://tenerisat.com/servicio-tecnico-balay-tenerife/https://svemarche.eu/https://www.nativehotels.org/en/https://www.ritchiehill.com/gallery
slot gacor slot gacor resmi https://lpm.uki.ac.id/
1 Alasan Egois di Balik Penentangan Donald Trump terhadap Pembelian Mobil Listrik

Alasan Egois di Balik Penentangan Donald Trump terhadap Pembelian Mobil Listrik

Alasan Egois di Balik Penentangan Donald Trump terhadap Pembelian Mobil Listrik

Alasan Egois di Balik Penentangan Donald Trump terhadap Pembelian Mobil Listrik-carbuzz-

DailySports.ID - Seiring tren global menuju kendaraan ramah lingkungan, hampir semua negara besar telah mengarahkan masyarakatnya ke penggunaan mobil listrik secara masif, termasuk Amerika Serikat.

Akan tetapi, salah satu kandidat presiden Donald Trump dengan tegas menentang kebijakan ini. 

Menariknya pula penentangan ini muncul meskipun ia mendapat dukungan pencalonan Presiden dari Elon Musk, yang merupakan CEO Tesla sebagai produsen mobil listrik terbesar di AS.

"Elon Musk mendukung saya dan dia adalah teman, tetapi saya menentang semua orang memiliki mobil listrik," ucap Trump seperti dilaporkan oleh Reuters.

Trump menegaskan bahwa masyarakat harus bebas menentukan pilihan mobil mereka sendiri, apakah itu mobil konvensional, hybrid, atau lainnya.

Pernyataan ini seolah menentang kebijakan yang diusung oleh pemerintahan Joe Biden, yang menetapkan target penjualan mobil listrik mencapai 35 hingga 65 persen dari total penjualan mobil baru pada tahun 2032. 

Dirinya juga mengingatkan AS memiliki cadangan minyak bumi berlimpah, yang seharusnya dimanfaatkan untuk menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM).

Laporan dari Business Insider mengungkapkan bahwa ada alasan yang sangat egois di balik keputusan ini. 

Kandidat Presiden tersebut menganggap isu perubahan iklim sebagai berita bohong dan bertekad untuk memproduksi lebih banyak bahan bakar fosil.

Pengumumannya itu sesuai dengan Undang-Undang pengurangan inflasi kepada perusahaan-perusahaan yang berfokus pada metode mitigasi iklim, termasuk produsen kendaraan listrik.

Langkahnya itu dipastikan akan menjadi bencana bagi Tesla dan produsen mobil listrik lainnya.

Saat ini China diketahui meluncurkan model kendaraan listrik berbiaya rendah dan mendirikan pabrik di Meksiko untuk mengekspor kendaraan listrik murah ke AS.

Selaras dengan hal tersebut, Trump berkomitmen untuk mengenakan tarif impor kendaraan listrik dan produk asal China.

Komitmennya tersebut berpotensi membantu Musk dalam persaingannya dengan produsen mobil listrik dari China.

Keputusan Trump untuk mempromosikan bahan bakar fosil seraya tetap menjaga dukungan tokoh bisnis seperti Elon Musk. Hal ini menunjukkan dinamika kompleks di balik kebijakan hemat energi dan lingkungan di AS.

Berita Terkait