https://cafesguilis.com/producto/https://versalitaestudio.com/sobre-nosotros/kadinkabbandung.orghttps://conilplayamar.com/propiedad/https://www.theleroyhouse.com/contact-ushttps://tenerisat.com/servicio-tecnico-balay-tenerife/https://svemarche.eu/https://www.nativehotels.org/en/https://www.ritchiehill.com/galleryhttps://www.callemayor.es/contacto/
slot gacor slot gacor resmi https://lpm.uki.ac.id/
1 Pabrik Tesla di China Cetak Rekor, Sukses Produksi 3 Juta Mobil!

Pabrik Tesla di China Cetak Rekor, Sukses Produksi 3 Juta Mobil!

Pabrik Tesla di China Cetak Rekor, Sukses Produksi 3 Juta Mobil!

Pabrik Tesla di China Cetak Rekor, Sukses Produksi 3 Juta Mobil!-AFP-

DailySports.ID - Tesla mencatatkan rekor luar biasa dari Gigafactory Shanghai, pabrik pertama di luar Amerika Serikat. Kendaraan ke-3 juta berhasil diproduksi di China pada Jumat (11/10/2024).

Model Y menjadi tipe mobil listrik yang mencapai momen sejarah tersebut dengan keluar dari jalur perakitan tepat pukul 18.00 waktu setempat menurut keterangan resmi dari Tesla. 

Gigafactory Tesla di Shanghai merupakan pusat produksi penting bagi Tesla sejak awal dibangun dalam waktu cepat pada Januari 2019.

Pabrik mulai beroperasi beberapa bulan kemudian pada Desember dan segera menjadi tulang punggung produksi Tesla di Asia.

Kendaraan pertama kali mencapai angka produksi 1 juta unit dalam waktu sekitar 30 bulan. Namun, Tesla hanya memerlukan waktu sekitar 13 bulan untuk meningkatkan jumlah produksi dari 2 juta menjadi 3 juta unit.

Selama tiga kuartal pertama tahun 2024, pabrik ini telah berhasil mengirimkan sekitar 675.000 kendaraan yang mencakup lebih dari separuh pengiriman ke seluruh dunia.

Tesla menyatakan bahwa sepertiga dari total produksi di Shanghai telah diekspor ke pasar internasional, termasuk Eropa dan kawasan Asia-Pasifik.

Meskipun Tesla terus memperluas operasinya di China, terdapat isu perdagangan yang berkembang antara China dan Uni Eropa terkait tarif kendaraan listrik. 

Pada Agustus 2024, pemerintah China mengajukan komplain ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terhadap tarif yang diberlakukan pada kendaraan listrik buatan China. 

Tarif sementara yang diterapkan Uni Eropa mencapai hingga 37,6 persen, dan diyakini Uni Eropa perlu untuk menyeimbangkan pasar karena adanya keuntungan subsidi dari pemerintah China.

Namun, pemerintah China menyatakan bahwa dukungan yang diberikan pada industri kendaraan listrik sepenuhnya sesuai dengan aturan WTO dan bertujuan untuk mendorong transformasi energi global.

Kedua belah pihak memiliki waktu hingga awal November untuk menyelesaikan perbedaan ini secara damai. Sementara itu, tarif dari Uni Eropa masih berlaku sampai ada keputusan final.

Berita Terkait