Penyebab Gregoria Mariska Kalah di Semifinal Bulutangkis Olimpiade Paris 2024
Senin, 05 Agustus 2024, 03:26 WIB

Gregoria Mariska Tunjung di Olimpiade Paris 2024-PBSI/Badmintonphoto/Yohan Nonotte-
DailySports.ID - Tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung membeberkan penyebab kekalahan dari An Se-young di semifinal cabor bulutangkis Olimpiade Paris 2024.
Indonesia dipastikan gagal melanjutkan tradisi emas cabor bulutangkis di Olimpiade. Harapan satu-satunya dari Gregoria Mariska Tunjung di sektor tunggal putri kandas.
Berjumpa wakil Korea Selatan, An Se-young di Arena Porte de la Chapelle, Minggu (4/8/2024), Gregoria Mariska menyerah lewat permainan rubber dengan skor akhir 21-11, 13-21 dan 16-21.
Gregoria sejatinya sempat menunjukkan perlawanan apik di awal awal laga. Dia bermain tenang saat game pertama dan berhasil mencuri kemenangan dengan keunggulan signifikan 21-11.
Sayangnya, wakil Korea Selatan nampak mengubah pola permainan di game kedua. An Se-young sukses mendorong Gregoria tampil kurang nyaman untuk mencuri set kedua dengan 13-21.
Di gim ketiga, Gregoria Mariska gagal mengambil permainan. Ia pun kalah 16-21 dari An Se-young. Pebulutangkis asal Jawa Tengah ini lantas membeberkan penyebab kekalahannya.
Dia mengakui bahwa perubahan pola permainan sang rival menjadi titik balik laga setelah wakil Indonesia unggul di game pertama.
"Akan tetapi dengan pola yang dia ubah, saya rasa itu tidak bisa membuat saya nyaman. Saya terlalu lama untuk adjust-nya, sementara di game kedua dia sangat nyaman dengan pola yang dia inginkan," kata Gregoria dikutip dari rilis PBSI.
"Yang sangat disayangkan itu di game kedua. (Saya) terlalu lama membaca dan cari celah melawan balik. Saya terlampau dengan permainan satu-satunya dia, dan itu sangat nyaman bagi An Se-young mengatur saya," jelasnya.
Terlepas dari kegagalan merebut tiket final tunggal putri badminton Olimpiade Paris 2024, Gregoria mengaku tak ingin menyesali kekalahan.
Gregoria Mariska juga dipastikan mendapat medali perunggu tanpa keluar keringat, karena tak ada calon lawannya.
Seharusnya ia bisa berhadapan melawan pemenang antara Carolina Marin (Spanyol) atau He Bingjiao (China).
Akan tetapi, Marin memutuskan mundur karena cedera di tengah laga melawan Bingjiao. Sang rival otomatis maju ke final menyusul tunggal putri Korea Selatan.
Gregoria Mariska tak memiliki lawan di perebutan perunggu, sehingga medali otomatis menjadi miliknya.