Atlet Afghanistan Diskors Sementara dari Olimpiade Paris 2024 Akibat Gagal Tes Doping
Minggu, 04 Agustus 2024, 03:49 WIB

Ilustrasi Judo-Judo Training-
DailySports.ID - Salah satu atlet Afghanistan diskors sementara oleh panitia Olimpiade Paris 2024 karena dinilai positif menggunakan doping.
Skors yang diterima Mohammad Samim Faizad ini turun karena pejudo Afghanistan itu gagal tes doping pada Jumat (2/8/2024).
Karena itulah, Mohammad Samim Faizad diskors sementara dari kontestasinya di Olimpiade Paris 2024.
Dalam tubuh Samim Faizad terdeteksi steroid yang dilarang dikonsumsi. Atlet berusia 21 tahun tersebut kalah 11-0 di Paris pada Selasa (30/7/2024) dalam nomor 81 kg putra.
Dilansir AFP, malam sebelum pertandingan Olimpiade, Samim Faizad mengatakan jika kompetisi ini merupakan mimpi yang jadi nyata.
Di sisi lain, Badan Pengujian Internasional (ITA) melaporkan jika sampel dari pejudo Mohammad Samim Faizad menunjukkan analisis yang melanggar metabolit stanozolol.
Sampel tersebut dikumpulkan pihak ITA ketika Faizad kalah dari Wachid Borchashvill dari Austria di pertandingan pembuka.
Pihak ITA menegaskan jika pejudi Afghanistan tersbeut sudah diskors sementara hingga permasalahannya selesai.
"Atlet tersebut sudah diberitahu tentang kasus itu dan telah diskors sementara hingga masalah diselesaikan," lanjut ITA.
Terdapat tiga atlet putra dan tiga atlet putri dari Afghanistan yang berlaga di Olimpiade Paris 2024.
Sebelumnya, hampir 90 persen atlet di Olimpiade Paris telah menjalani tes doping. Hal ini merupakan bagian dari program antidoping prapertandingan dari ITA.
ITA menyatakan pihaknya sudah melakukan lebih dari 32.000 tes doping di tahun ini, peningkatan sekitar 45 persen untuk tes bagi atlet dalam enam bulan sebelumnya.
Pengujian ini mengarah kepada lebih dari 85 kasus yang berpeluang melanggar aturan antidoping.
Berdasarkan statistik dari ITA, atlet-atlet China secara khusus menjadi target pengetesan, karena kontroversi doping berlanjut di Paris.
Pada April lalu, sebanyak 23 perenang China positif doping kelang Olimpiade Tokyo pada tahun 2021.
Akan tetapi, Badan Anti-Doping Dunia (WADA) yakin para atlet tersebut merupakan korban dari kontaminasi makanan.