https://cafesguilis.com/producto/https://versalitaestudio.com/sobre-nosotros/kadinkabbandung.orghttps://conilplayamar.com/propiedad/https://haveone.it/shop/https://www.jomaportes.com/contacto/https://svemarche.eu/https://www.nativehotels.org/en/https://www.ritchiehill.com/gallery
slot gacor slot gacor resmi https://lpm.uki.ac.id/
1 Yazan Al Bawwab Sukses Kibarkan Bendera Palestina di Olimpiade Paris 2024

Yazan Al Bawwab Sukses Kibarkan Bendera Palestina di Olimpiade Paris 2024

Yazan Al Bawwab Sukses Kibarkan Bendera Palestina di Olimpiade Paris 2024

Yazan Al Bawwab Sukses Kibarkan Bendera Palestina di Olimpiade Paris 2024-Instagram @yazan_bawwab_oly-

DailySports.ID - Atlet renang asal Palestina, Yazan Al Bawwab, sukses mengibarkan bendera Palestina di Olimpiade Paris 2024. 

Satu-satunya pertandingan Yazan Al Bawwab di gelaran Olimpiade Paris 2024 ini hanya berlangsung kurang dari satu menit saja, 

Namun, keikutsertaannya dalam gelaran olahraga dunia ini saja sudah menjadi kebanggaan tersendiri baginya. Perenang berumur 24 tahun tersebut mengarahkan telunjuknya ke arah dada. 

Hal tersebut dilakukan oleh Yazan Al Bawwab guna menyiratkan bagaimana rasanya mewakili kawasan yang bukan saja kekurangan fasilitas untuk berenang, namun juga memerlukan kebutuhan dasar mereka, yakni air dan makanan.

"Prancis tidak mengakui Palestina. Namun, di sinilah saya dengan bendera di dada saya," ucap Yazan Al Bawwab usai finis di urutan ketiga dalam nomor renang gaya punggung 100 meter dilansir DailySports dari Reuters.

Usai momen tersebut, ia mengaku sangat bahagia bisa mengibarkan bendera Palestina di gelaran Olimpiade Paris 2024. Baginya, ini adalah salah satu upaya untuk menyebarkan pesan perdamaian ke seluruh dunia.

"Saya sangat, sangat senang... bisa mengibarkan bendera saya, punya waktu khusus untuk Palestina, satu jalur khusus untuk Palestina. Saya rasa ini pesan perdamaian saya,” ucap sang perenang.

Raihan positif ini bukan hanya dijadikan sebagai ajang pembuktian diri bagi Yazan Al Bawwab. Menurutnya, ini adalah sarananya untuk menyuarakan kebebasan tanah kelahirannya, Palestina.

"Kami berusaha membuat dunia tahu bahwa kami adalah manusia. Saya bisa berolahraga seperti orang lain," jelasnya kepada awak media.

Al Bawwab bercerita jika sang ayah mempunyai impian seperti dirinya, yakni menjadi seorang perenang. 

Namun, jalan yang mesti dilalui sang ayah tidak mudah. Di usia muda, ayah Al Bawwab mesti meninggalkan tanah kelahirannya.

Bukan cuma itu, sang ayah juga mesti merasakan kesulitan yang luar biasa di luar. Bahkan, ia mesti tidur di jalanan yang cukup membuatnya sulit menggapai impian menjadi seorang perenang.

Kini, Al Bawwab pun meneruskan keinginan sang ayah dengan menjadi seorang atlet renang. Namun, perjalanannya pun tidak mudah. Ia mesti berusaha mandiri dan mengeluarkan uang sendiri untuk impiannya itu.

“Saya mengalami masa-masa yang sangat sulit. Saya harus bekerja keras untuk membiayai diri sendiri agar bisa berenang,” ujarnya dilansir DailySports dari Bernama.

Seperti diberitakan sebelumnya, pihak Prancis menuturkan jika mereka merasa belum mendapatkan momen yang sesuai untuk memberikan pengakuan negara Palestina secara resmi pada bulan Mei kemarin.

Keputusan apa pun yang diambil, pihak Prancis ingin supaya hal tersebut bukan cuma menjadi sekedar sikap simbolis atau politis semata.

Berita Terkait