Zinedine Zidane jadi Pembawa Api Pertama pada Pembukaan Olimpiade Paris 2024
Sabtu, 27 Juli 2024, 06:00 WIB

Zinedine Zidane jadi bagian dalam upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024-ATP Tour-
DailySports.ID - Proses penyalaan api Olimpiade Paris 2024 dihadiri oleh sejumlah legenda olahraga dunia, salah satunya adalah Zinedine Zidane.
Upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 dan penyalaan api ini digelar di Sungai Seine pada Sabtu (27/7) dini hari WIB.
Di Olimpiade Paris 2024 ini jadi yang pertama kalinya proses penyalaan api digelar di luar stadion penyelenggara.
Pada awalnya legenda sepak bola Prancis dan Real Madrid, Zinedine Zidane menjadi yang memegang obor Olimpiade 2024.
Selanjutnya, tongkat obor Olimpiade 2024 diserahkan ke Rafael Nadal, legenda tenis asal Spanyol.
Rafael Nadal sendiri merupakan sosok yang populer di Prancis. Ia mendominasi Roland Garros dengan mencatatkan gelar juara pada 2005, 2006, 2007, 2008, 2010, 2011, 2012, 2013, 2014, 2017, 2018, 2019, 2020, dan 2022.
Nadal sendiri bergabung dengan beberapa legenda olahraga dunia lainnya, seperti Carl Lewis (atletik), Serena William (tenis), dan Nadia Comaneci (senam).
Setelah itu, obor Olimpiade kemudian dibawa mengelilingi Sungai Seine oleh Nadal, Serena William, Carl Lewis, dan Nadia Comaneci.
Kemudian mantan petenis wanita Prancis, Amelie Mauresmo, mengambil alih obor Olimpiade dan menuju ke mantan legenda basket/NBA, Tony Parker.
Amelie Mauresmo bersama Tony Parker dan 18 orang atlet Olimpiade dan Paralimpiade berlari ke tempat akhir penyalaan obor.
Obor Olimpiade pun akhirnya dinyalakan oleh dua legenda Prancis, yani Teddy Riner (judo) dan Marie-Jose Perec (atletik).
Nyalanya obor Olimpiade tersebut menandakan pelaksanaan Olimpiade Paris 2024 telah resmi dimulai.
Riner sendiri merupakan atlet judo yang memenangkan tiga medali emas. Sedangkan Perec seorang pelari paling berprestasi di Prancis.
Di sisi lain, terjadi sengketa, yakni Ketua Komite Olimpiade Palestina mengkritik standar ganda dari Komite Olimpiade Internasional (IOC) terhadap Israel.
Kritikan pihak Palestina ini dikarenakan keputusan IOC yang mengizinkan Israel berkompetisi di Olimpiade Paris 2024.
Ketua delegasi Palestina, Jibril Rajoub bahkan menuntut untuk memboikotnya. Ancaman tersebut akan segera dilayangkan melalui surat kepada IOC awal pekan ini yang ditolak oleh Ketua IOC Thomas Bach.
Rajoub menegaskan jika pihak IOC tidak tegas terhadap permasalahan ini dan seakan melakukan standar ganda.
Bahkan Rajoub menuding IOC tidak mematuhi Piagam Olimpiade, undang-undang, dan peraturan, serta moral.
"Ini menegaskan bahwa ada lembaga internasional yang bersikeras menerapkan standar ganda dan tidak mematuhi Piagam Olimpiade, undang-undang dan peraturan, atau moral," kata Jibril Rajoub dikutip dari AFP.
Rajoub menambahkan jika Israel dan IOC sudah kehilangan moral, kemanusiaan, dan hukum. Hal itu berdasarkan dengan genosida yang dilakukan Israel terhadap Gaza sejak 7 Oktober 2023 lalu.
"Israel atau Komite Olimpiade Israel telah kehilangan hak moral, olahraga, kemanusiaan, dan hukum untuk berpartisipasi," kata Rajoub.