Pembukaan Olimpiade Paris 2024 Dikawal Ketat, Ada Penembak Jitu dan Penyelam
Kamis, 25 Juli 2024, 06:00 WIB

Pembukaan Olimpiade Paris 2024 Dikawal Ketat, Ada Penembak Jitu dan Penyelam-olympics-
DailySports.ID - Prancis bakal melakukan pengamanan dan pengawalan ketat dalam acara pembukaan Olimpiade Paris 2024 nanti. Sejumlah regu pun turut diturunkan, mulai dari penembak jitu sampai penyelam.
Keamanan ketat ini dilakukan dengan tujuan supaya pembukaan Olimpiade tahun ini bisa diselenggarakan sesuai dengan rencana tanpa adanya insiden berbahaya.
Setidaknya, pada pembukaan itu, total 45 ribu polisi serta petugas paramiliter bakal turut diturunkan oleh Prancis. Kemudian, ada juga anggota tentara yang jumlahnya 10 ribu orang.
Selain itu, mereka juga akan turut melibatkan penjaga keamanan swasta dengan total anggota 20 ribu pasukan.
Area yang akan diawasi luasnya lebih dari enam kilometer di sepanjang Sungai Seine. Nantinya, diperkirakan akan ada 300 ribu penonton yang akan memadati area pembukaan tersebut.
Jumlah itu tak termasuk ratusan ribu masyarakat serta para wisatawan lain yang berada di gedung-gedung yang dapat melihat sungai Seine.
Prancis pun bakal memberlakukan zona larangan terbang seluas 150 kilometer di sekeliling Paris. Pelarangan tersebut diberlakukan satu jam sebelum acara itu diselenggarakan.
"Upacara pembukaan ini adalah hal paling luar biasa yang dapat dilakukan suatu negara," ucap Gerald Darmanin selaku Menteri Dalam Negeri Prancis dilansir DailySports dari AFP.
"Seperti yang Anda ketahui, dalam konteks geopolitik dan terorisme saat ini, ini merupakan tantangan yang sangat besar,” sambungnya.
Para penembak jitu dari pihak kepolisian akan disiagakan di beberapa lokasi penting. Percobaan pembunuhan terhadap Donald Trump beberapa waktu lalu jadi hal yang tak ingin kembali terulang.
Kemudian, kapal Angkatan Laut yang berisi penyelam dan sonar juga akan dimaksimalkan. Selain itu, rute sungai bakal dihentikan terlebih dahulu dari dua arah. Upaya tersebut turut didukung dengan jaring dan pembatas yang bisa diturunkan apabila dirasa perlu.
Mulai minggu kemarin, pusat kota Paris disulap jadi semacam benteng pelindung. Yang bisa memasuki kawasan itu hanya masyarakat serta orang yang sudah memesan hotel.
Para tentara juga bakal menyiapkan anti-drone yang mereka miliki. Prancis akan benar-benar mengeluarkan semua peralatan mereka yang paling canggih.
"Drone sekarang menjadi risiko nyata dan itulah sebabnya tindakan diambil," terang Jean-Michel Fauvergue yang merupakan mantan kepala unit komando polisi RAID.