Jorge Martin Sukses Redam Trauma Masa Lalu untuk Raih Kemenangan di MotoGP Mandalika 2024
Minggu, Sep 2024

Jorge Martin Sukses Meredam Trauma Masa Lalu untuk Raih Kemenangan di MotoGP Mandalika 2024-X/MotoGP-
DailySports.ID - Pembalap Jorge Martin mencatatkan kemenangan luar biasa di GP Indonesia 2024 meski harus berhadapan dengan bayangan kecelakaan masa lalu yang masih menghantuinya.
Kemenangan di Sirkuit Mandalika menandai kali ketiga Martin meraih podium tertinggi musim ini, sekaligus pembalasan sempurna atas insiden-insiden yang sempat mengganggu performanya di masa lalu.
Balapan di Mandalika pada Minggu (29/9/2024) bukan hanya soal kecepatan, melainkan juga perang mental bagi Martin.
Tahun lalu, ia mengalami kecelakaan saat memimpin balapan. Ketegangannya bertambah setelah ia kembali terjatuh di sprint race yang memaksanya menyerah dari posisi pertama di lap pembuka.
Namun, belakangan Jorge Martin membalikkan keadaan dalam balapan utama yang berlangsung selama 27 lap.
Mengawali balapan dari posisi pole, dia berhasil memimpin sejak awal dan tak terkejar hingga garis finis. Kemenangan ini memberinya perasaan 'balas dendam' yang manis terhadap Sirkuit Mandalika.
Meski tampil dominan, Martin mengakui bahwa bayangan kecelakaan masa lalu terus mengganggu di beberapa tikungan selama balapan.
"Ya, akhirnya saya bisa membalas dendam di Mandalika. Setelah kecelakaan di musim lalu, balapan hari ini terasa sangat berat, ditambah dengan kecelakaan kemarin," ungkapnya seperti dikutip dari Crash.
Martin menyebutkan bahwa ia mulai merasakan kecemasan setelah melewati 13 lap, khususnya di tikungan 11 dan tikungan 16.
"Saya mencoba sangat berhati-hati. Ada banyak angin dari samping di bagian itu, dan saya merasa seperti sedang mengendarai skuter."
"Saya tahu saya kehilangan banyak waktu di sana dibandingkan Acosta, tapi saya berpikir, 'kalau saya kehilangan di sini, saya akan menebusnya di bagian lain’," tambahnya.
Pendekatan berhati-hati ini terbukti efektif. Martin mampu menjaga keseimbangannya di sirkuit yang saat ini dipandang sulit bagi kebanyakan pembalap.
Sepanjang separuh pertama balapan, Pedro Acosta dari tim Tech3 terus memberikan perlawanan kepada Martin.
Akan tetapi, ia akhirnya mencapai garis finis dengan keunggulan 1,4 detik, meskipun pada satu titik ia sempat memimpin lebih dari dua detik sebelum memilih untuk bermain aman di lap terakhir.
"Saya selalu berusaha tetap tenang dan menjadi versi terbaik dari diri saya. Tak peduli seberapa dekat pebalap di belakang, entah itu 1/10 atau 8/10 detik. Paling penting adalah tetap melakukan hal yang sama," tuturnya.
Martin mengungkapkan bahwa ia tidak terpancing untuk menambah tekanan atau bermain lebih agresif, melainkan memilih tetap konsisten dan menjaga performanya.
"Saya sudah di batas maksimal saya, jadi kalau Pedro mendekat itu karena ia yang berusaha dengan keras dan terkadang saya melakukan kesalahan."
"Saya hanya berusaha melakukan hal yang sama di setiap lap, dan itu cara saya untuk menjadi lebih baik," pungkasnya.