Efek Samping Pemecatan Xavi Hernandez, Barcelona Disindir Louis van Gaal
Senin, Jun 2024

Mantan Pelatih Barcelona, Xavi Hernandez-@xavi-instagram
DailySports.ID - Keputusan klub raksasa Liga Spanyol, Barcelona, memecat pelatih Xavi Hernandez menuai kritikan.
Ada pun Xavi dipecat dari Barcelona di musim keduanya setelah mengalami rentetan hasil buruk. Hal ini mengundang reaksi keras dari salah seorang mantan pelatih El Barca.
Louis van Gaal angkat bicara mengenai keputusan Barcelona memecat Xavi. Masa depannya memang memprihatinkan usai melewati musim yang mengecewakan di Barcelona.
Pelatih berusia 44 tahun tersebut mulanya sempat memutuskan untuk mengundurkan diri di tengah musim.
Belakangan, dia kemudian berubah pikiran dengan memutuskan bertahan hingga kontraknya habis pada musim panas 2025.
Akan tetapi, berakhir manajemen Barca justru memecat Xavi Hernandez menjelang musim 2023-24. Kursi kepelatihan yang kosong kemudian diisi oleh Hansi Flick.
Legenda hidup Barcelona itu membuat presiden klub naik pitam karena tak mampu memaksimalkan potensi Frankie de Jong dkk.
Terlebih, situasi perekonomian Barcelona sendiri masih terpuruk dan belum sepenuhnya pulih pasca-terdampak pandemi Covid-19.
Di sisi lain, Barcelona juga gagal mengulangi kesuksesan memenangi Liga Spanyol dan Piala Super Spanyol 2022-23.
La Blaugrana bahkan dipecundangi Real Madrid usai dua gelar tersebut melayang ke tangan seteru abadinya.
Lebih menyakitkannya lagi, Real Madrid malah menjadi juara Liga Champions usai mengalahkan Borussia Dortmund.
Permasalahan ini memicu amarah dari mantan pelatih Barcelona asal Belanda, yakni Louis van Gaal.
Dia diketahui pernah menangani Barcelona selama dua periode. Van Gaal lah yang memberi kesempatan debut kepada Xavi pada 1998.
Louis van Gaal menyinggung perlakuan Barcelona yang juga memecat dirinya dan mendiang Bobby Robson.
Perlu diketahui bahwa Van Gaal dan Bobby Robson sama-sama memberikan gelar juara kepada Barcelona.
Dilansir Sky Sports, ia menyebutkan jika seorang pelatih berada di Barcelona, dia harus mendapatkan hasil bagus.
"Di Barcelona, anda harus mendapatkan hasil bagus. Saya dulu menjadi juara di tahun pertama," kata Van Gaal kepada Sky Sports.
"Di tahun kedua juga menjadi juara, dan tahun ketiga saya di semifinal Liga Champions, tapi semua itu tidak pernah cukup," tukasnya.