Sejarah Bola Hari Ini, Pengalaman Pertama Juventus Turun Kasta Menjajal Serie B Liga Italia
Senin, 09 September 2024, 05:47 WIB

Pertandingan Rimini vs Juventus di Serie B 2006.-Twitter @JuventusJFN-
DailySports.ID - Tahun 2006 meninggalkan kenangan indah sekaligus pahit bagi publik Italia. Dikatakan indah karena Negeri Spaghetti mampu menjuarai Piala Dunia usai mengalami paceklik trofi internasional selama 24 tahun sejak 1982.
Sebaliknya, dikatakan pahit karena wajah Italia harus tercoreng salah satu skandal paling memalukan dalam sejarah sepak bola, yaitu calciopoli. Kasus ini melibatkan sederet klub tenar Serie A, termasuk sang penguasa liga, Juventus.
Pihak kepolisian menemukan bukti-bukti keterlibatan Juventus dalam calciopoli. Federasi sepak bola Italia (FIGC) pada akhirnya menjatuhkan sanksi berat berupa pencopotan dua titel scudetto (2004-05, 2005-06) sekaligus menjebloskan La Vecchia Signora alias Si Nyonya Tua ke Serie B.
Padahal, Juventus merupakan klub Italia yang tidak pernah terjerat degradasi dan memegang rekor terlama berada di kasta tertinggi kompetisi (106 tahun). Nasib kian apes lantaran FIGC memastikan mereka memulai kompetisi dengan defisit 17 poin.
Juventus menjajal Serie B untuk kali pertama menghadapi Rimini, 9 September 2006. Status raja Serie A tak lantas memuluskan debut mereka di kasta kedua. Hasil seri 1-1 menandai partisipasi perdana I Bianconeri atau Si Putih-Hitam.
Memasang pemain-pemain bintang mulai dari Gianluigi Buffon, Pavel Nedved, hingga Alessandro Del Piero toh tidak menjamin Juventus mendulang poin penuh atas Rimini, kendati sempat mempimpin terlebih dulu lewat sepakan Matteo Paro pada menit ke-60.
Namun, gawang Buffon mesti bobol berselang 15 menit kemudian akibat kesalahan bek Jean-Alain Boumsong. Pemain asal Prancis itu kehilangan bola di area pertahanan, sehingga memberikan jalan kepada Adrian Ricchiuti untuk menyamakan skor.
Kedudukan 1-1 bertahan sampai bubaran. Juventus memperoleh pelajaran berharga bahwa raksasa Serie A tidak selalu bisa menang atas tim-tim gurem yang berasal dari kasta bawah.
"Sikap dan pendekatan tim saat melawan Rimini itu salah besar. Saya sama sekali tak melihat aura Juventus yang terbiasa mentas di Serie A selama bertahun-tahun. Kami punya kualitas, tapi tidak fokus," ujar Gianluigi Buffon selepas berlaga.
Pelajaran ini sekaligus membuka mata Juventus serta membuat seluruh pemain mereka memandang serius Serie B. Hasilnya sangat baik karena sukses bertengger di puncak klasemen akhir sekaligus promosi ke habitat asli, Serie A, musim berikutnya.
Susunan Pemain Rimini vs Juventus:
Rimini (4-3-3): 22-Handanovic; 2-Vitiello, 21-Peccarisi, 6-Milone, 79-Regonesi; 14-Barusso, 10-Ricchiuti, 55-Cristiano; 17-Pagano (77-Baccin 66'), 32-Matri (9-Moscardelli 75'), 27-Jeda (8-Tasso 77')
Cadangan: 1-Pugliesi, 3-Bravo, 7-Valiani, 31-Digao
Pelatih: Acori
Juventus (4-4-2): 1-Buffon; 2-Birindelli, 4-R. Kovac, 18-Boumsong, 3-Chiellini; 32-Marchionni (16-Camoranesi 78'), 19-Paro, 8-Giannichedda (9-Bojinov 63'), 11-Nedved; 10-Del Piero (20-Palladino 85'), 25-Zalayeta
Cadangan: 12-Mirante, 14-Balzaretti, 15-Marchisio, 23-Guzman
Pelatih: Deschamps (Pra)
Stadion: Romeo Neri (10.460)
Gol: Paro 60'/Ricchiuti 75'
Wasit: Saccani
Kartu Kuning: Cristiano, Ricchiuti, Barusso (R)/Zalayeta, Giannichedda, Paro, Birindelli (J)
Kartu Merah: Cristiano 69' (R)