https://cafesguilis.com/producto/https://versalitaestudio.com/sobre-nosotros/kadinkabbandung.orghttps://conilplayamar.com/propiedad/https://haveone.it/shop/https://www.jomaportes.com/contacto/https://svemarche.eu/https://www.nativehotels.org/en/https://www.ritchiehill.com/gallery
slot gacor slot gacor resmi https://lpm.uki.ac.id/
1 AC Milan Era Paulo Fonseca Butuh Banyak Perbaikan

AC Milan Era Paulo Fonseca Butuh Banyak Perbaikan

AC Milan Era Paulo Fonseca Butuh Banyak Perbaikan

AC Milan Era Paulo Fonseca Butuh Banyak Perbaikan-@alvaromorata-

DailySports.ID - Paulo Fonseca mulai petualangannya sebagai juru taktik AC Milan dengan hasil yang mengecewakan. Dalam laga pembuka Serie A 2024/25 dia hanya mampu mencuri satu poin setelah bermain imbang melawan Torino 2-2 di San Siro hari Minggu (18/8/24).

AC Milan nyaris menelan kekalahan di laga pembuka tersebut. Torino sempat unggul dua gol lebih dulu, membuat Milan berada dalam tekanan besar

Gol bunuh diri Malick Thiaw di menit ke-30 dan gol Duvan Zapata di menit ke-68 membuat Rossoneri tertinggal 0-2 hingga menit-menit akhir pertandingan.

Akan tetapi dua pergantian pemain yang dilakukan Fonseca di babak kedua terbukti meredakan kekecewaan. Alvaro Morata dan Noah Okafor yang dimasukkan dari bangku cadangan tampil sebagai pahlawan dengan mencetak gol-gol penyeimbang pada menit ke-89 dan 90+5. 

Berkat aksi mereka, Milan berhasil menghindari kekalahan dan Fonseca meraih poin pertamanya bersama tim. Meskipun berhasil terhindar dari kekalahan, Fonseca menyadari bahwa masih banyak yang perlu diperbaiki dalam permainan timnya. 

Ia menyoroti performa Milan yang terlalu kurang aktif dan kurang sangar dalam menyerang, terutama di babak pertama karena Torino mampu menguasai jalannya pertandingan dan mencetak dua gol akibat kelengahan tersebut.

"Saya tidak berharap tim ini sudah sempurna, namun harus diakui bahwa dalam 45 menit pertama kami tampil pasif dan kurang intensitas," kata Fonseca, seperti dilansir Sempre Milan

Di babak kedua kami lebih agresif dan menciptakan beberapa peluang untuk menang, tetapi masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan."

Fonseca juga mengungkapkan bahwa masalah yang dihadapi Milan adalah masalah kolektif saja karena bukan hanya tanggung jawab para pemain bertahan. Ia menekankan pentingnya memperbaiki cara tim dalam bertahan secara keseluruhan.

"Kami terlalu pasif dalam merebut bola, sementara saya ingin tim lebih agresif. Kami memberi Torino terlalu banyak waktu dan ruang di babak pertama," tuturnya.

Di sisi lain, performa Rafael Leao yang biasanya menjadi andalan juga belum memuaskan. Meski bermain penuh, Leao gagal memberikan dampak signifikan di lini serang. Kesempatan emas yang dimilikinya, seperti peluang satu lawan satu dan umpan dari Tijjani Reijnders, terbuang sia-sia karena kurangnya ketajaman dalam penyelesaian akhir.

"Rafa bekerja keras dalam bertahan, tetapi sebagai pemain yang berada dekat dengan gawang, dia harus lebih banyak bergerak," tutup Fonseca.

Berita Terkait