Sejarah Bola Hari Ini, Kekompakan Trio Belanda AC Milan Berbuah Trofi Piala Interkontinental 1990
Senin, 09 Desember 2024, 05:45 WIB

AC Milan merayakan keberhasilan menjuarai Piala Interkontinental 1990.-AC Milan-
DailySports.ID - AC Milan era akhir 1980-an hingga awal 1990-an identik dengan Trio Belanda yang berisikan Marco van Basten, Ruud Gullit, dan Frank Rijkaard. Ketiganya berandil mempersembahkan sederet titel bergengsi.
Kendati begitu, kegagalan timnas Belanda di Piala Dunia 1990 membuat Van Basten, Gullit, dan Rijkaard mendapatkan sorotan lebih dari media internasional.
Keharmonisan hubungan mereka yang telah lama terjalin bahkan sempat dikabarkan retak saat kompetisi memasuki musim baru (1990-1991).
Isu keretakan Trio Belanda mengiringi partisipasi Milan di Piala Interkontinental 1990. Sebagian kalangan menilai klub berjulukan I Rossoneri alias Si Merah-Hitam itu akan kesulitan meladeni jawara Copa Libertadores, Club Olimpia.
Anggapan tersebut terbukti salah besar karena Trio Belanda justru memperlihatkan kesolidan di atas lapangan. AC Milan menang telak 3-0 berkat sumbangsih dua gol Rijkaard (menit ke-43 dan 65) serta Giovanni Stroppa (62’).
Trio Belanda terlibat aktif dalam tiga proses gol yang bersarang ke gawang Olimpia. Gol pertama AC Milan tercipta setelah Rijkaard berhasil menuntaskan operan matang dari Gullit, sedangkan dua gol tambahan merupakan buah usaha keras Van Basten.
“Mereka benar-benar hebat. Bukan sekadar pencipta peluang tapi juga pengatur serangan AC Milan,” ujar pelatih Olimpia, Luis Cubilla, seperti dikutip dari Tabloid BOLA edisi minggu kedua Desember 1990.
Kegemilangan Trio Belanda memberikan rasa lega kepada pelatih AC Milan, Arrigo Sacchi. Pasalnya, I Rossoneri menyambangi Jepang minus tiga pemain penting, yaitu Carlo Ancelotti, Alberigo Evani, dan Danielle Massaro.
Namun, kejeniusan Sacchi dalam meracik strategi membuat AC Milan bisa tampil maksimal. Dia menerapkan resep baru berupa pergeseran posisi Gullit yang agak melebar ke sayap agar ruang gerak sang pemain untuk berkreasi bisa lebih luas.
Sacchi juga tak lupa menggaris bawahi penampilan prima dua gelandang, Angelo Carbone dan Gianluca Gaudenzi, yang bertugas menggantikan peran Ancelotti dan Evani, serta pengaruh besar Roberto Donadoni pascapulih dari bekapan cedera.
"Memang terdapat beberapa kendala di awal, tapi untunglah semua dapat teratasi dengan baik. Seluruh pemain tampil prima selama 90 menit," ujar Arrigo Sacchi.