https://cafesguilis.com/producto/https://versalitaestudio.com/sobre-nosotros/kadinkabbandung.orghttps://conilplayamar.com/propiedad/https://haveone.it/shop/https://www.jomaportes.com/contacto/https://svemarche.eu/https://www.nativehotels.org/en/https://www.ritchiehill.com/gallery
slot gacor slot gacor resmi https://lpm.uki.ac.id/
1 Sejarah Bola Hari Ini, Manchester United Raih Prestasi Langka Juara Piala Interkontinental

Sejarah Bola Hari Ini, Manchester United Raih Prestasi Langka Juara Piala Interkontinental

Sejarah Bola Hari Ini, Manchester United Raih Prestasi Langka Juara Piala Interkontinental

Potret selebrasi Manchester United saat menjuarai Piala Interkontinental 1999.-Twitter @ManUtd-

DailySports.ID - Piala Interkontinental yang kini dikenal dengan nama Piala Dunia Klub merupakan kuburan bagi para kampiun Liga Champions asal Inggris.

Wakil-wakil Negeri Ratu Elizabeth hampir selalu menelan pil pahit ketika berhadapan dengan jawara Copa Libertadores.

Hanya ada satu tim yang bisa menggebah kutukan tersebut, yakni Manchester United, pada edisi 1999. Tim Setan Merah sukses menekuk Palmeiras dengan skor tipis 1-0 di Stadion National Yoyogi, Tokyo, Jepang.

Duel antartim terbaik Eropa melawan Amerika Latin selaku dua kutub sepak bola dunia selalu menarik perhatian. Tampak jelas perbedaan gaya permainan kedua kubu dari model pemanasan sebelum bertanding.

Man United, seperti tim Eropa pada umumnya, mengusung pemanasan kolektif atau bersama-sama, sedangkan Palmeiras tampak dilepas untuk berkreasi masing-masing sesuai kultur individualis khas Amerika Latin.

Aklimatisasi yang sudah dilakukan sepekan sebelum pertandingan barangkali membuat segenap pemain Palmeiras begitu percaya diri.

Bisa dimaklumi karena Alviverde alias Si Putih-Hijau berasal dari negara beriklim hangat, sehingga mesti membiasakan diri dengan suhu dingin. 

Di lain pihak, Man United datang berselang beberapa hari setelah Palmeiras karena sama sekali tak bermasalah dengan iklim dingin.

Seluruh pemain inti seperti David Beckham, Ryan Giggs, Paul Scholes, dan Roy Keane dibawa ke Jepang.

Jelas bahwa pelatih Sir Alex Ferguson berencana mengukir sejarah. Pria berpaspor Skotlandia itu bahkan sengaja menyiapkan dua formasi yang ia yakini dapat mengecoh pemahaman Palmeiras soal permainan Man United.

Awalnya, Man United menggunakan pakem 4-5-1 dengan menempatkan Ole Gunnar Solskjaer seorang diri di depan.

Strategi ini tergolong berhasil mengejutkan Palmeiras yang sebelumnya mengira kubu lawan bakal mengusung pola standar Inggris, yaitu 4-4-2.

Keberadaan lima gelandang menjadikan permainan Man United lebih hidup. Roy Keane, yang cenderung bertahan di laga-laga terdahulu, bisa membantu serangan tim, bahkan mencetak gol kemenangan, lantaran perannya digantikan Nicky Butt.

Sang kapten mencetak gol penentu melalui sodoran ringan di muka gawang menyambut umpan silang Giggs yang tak mampu dihalau secara sempurna oleh kiper legendaris Palmeiras, Marcos, pada menit ke-35.

Jadilah Man United sebagai klub Inggris pertama dan satu-satunya yang pernah menjuarai Piala Interkontinental. Momentum bersejarah ini sekaligus menebus kegagalan para pendahulu di edisi 1968 akibat keok dari Estudiantes.

Selain Man United, terdapat tiga klub Inggris lain yang pernah menjejak Piala Interkontinental, tapi selalu saja gagal. Perinciannya adalah Nottingham Forest (1980), Liverpool (1981, 1984), dan Aston Villa (1982).

Pesta Man United di Piala Interkontinental 1999 kian lengkap mengingat Ryan Giggs, selaku pemberi assist yang berujung gol kemenangan tim, terpilih sebagai man of the match. Dia berhak menerima hadiah berupa mobil sedan sporty.

"Saya hanya mencoba bermain sebaik mungkin di atas lapangan. Perasaan saya juga sedang bagus karena semalam sebelum laga saya tertidur nyenyak sehingga bisa berkonsentrasi penuh," ujar Ryan Giggs usai laga.

Berita Terkait