Ruud van Nistelrooy Langsung Dapat Tugas Setelah Gantikan Erik ten Hag

DailySports.ID - Ruud van Nistelrooy akan menghadapi tugas berat setelah ditunjuk sebagai pelatih sementara Manchester United menyusul pemecatan Erik ten Hag.

Mantan striker legendaris yang pernah mencetak lebih dari 150 gol untuk klub berjuluk Setan Merah kini harus menciptakan keseimbangan di tim yang sedang terpuruk.

Terpantau keputusan untuk memberhentikan Erik ten Hag diumumkan hanya sehari setelah kekalahan United 1-2 dari West Ham dalam pertandingan di Liga Inggris.

Kekalahan itu membuat United hanya mengoleksi tiga kemenangan dari sembilan pertandingan dan terperosok ke posisi ke-14 klasemen sementara.

Di kompetisi Liga Europa, United juga tidak menunjukkan perbaikan, hanya meraih hasil imbang saat melawan FC Twente, Porto dan Fenerbahce yang dilatih oleh Jose Mourinho. Kinerja yang kurang memuaskan ini mengharuskan pihak klub mengambil keputusan tajam.

Dengan pemecatan ten Hag, Van Nistelrooy yang baru kembali sebagai staf pelatih musim panas lalu kini mengemban peran sementara sebagai pelatih kepala. 

Debutnya sebagai manajer United akan diuji pada laga Carabao Cup melawan Leicester City, disusul pertandingan krusial melawan Chelsea di Liga Inggris.

Lantas Gary Neville, analis sepak bola dan juga legenda United, memberikan saran agar Van Nistelrooy mencoba strategi baru dengan pertahanan tiga bek demi memperkuat lini belakang yang rentan.

Menurutnya, formasi ini bisa memberi lebih banyak dukungan defensif yang sangat dibutuhkan United, terutama mengingat bek sayap mereka sering kali lebih kuat dalam menyerang dibanding bertahan. 

"Formasi tiga bek bisa memberi perlindungan tambahan sekaligus memungkinkan bek sayap membantu serangan," ungkap Neville dalam wawancaranya di SkySports.

"Sulit bagi Ruud untuk langsung membangun identitas baru dalam beberapa hari, tapi ia bisa mengubah formasi agar tim lebih solid," tambahnya.

Formasi ini menurutnya juga diharapkan bisa membantu United lebih kompak dan terstruktur, serta memanfaatkan potensi pemain dengan lebih maksimal.

Namun, keputusan akhir tetap berada di tangan Van Nistelrooy, yang harus segera menentukan strategi terbaik menjelang pertandingan mendatang.

"Kita akan melihat apakah Van Nistelrooy akan meneruskan strategi Ten Hag atau mencoba sesuatu yang berbeda. Laga melawan Leicester akan memberi petunjuk," lanjut Neville.

Salah satu keputusan Ten Hag yang mengejutkan banyak pihak, termasuk Gary Neville adalah tidak memainkan Manuel Ugarte dalam pertandingan melawan West Ham pekan lalu. 

Ugarte yang direkrut dari Paris Saint-Germain dengan biaya £50,7 juta (sekitar Rp864 miliar) dan diharapkan menjadi penerus Casemiro justru dipinggirkan.

Sebagai gantinya, Ten Hag mengandalkan Eriksen dan Casemiro yang sudah berpengalaman, meskipun kondisi fisik mereka mulai menurun.

"Perekrutan pemain di United sering kali tidak efektif, dan kurangnya identitas permainan yang jelas semakin membuat situasi memburuk," sambung Neville.

Gary Neville menilai masalah utama yang dihadapi United bukan hanya pada hasil akhir yang mengecewakan, tetapi juga kurangnya identitas permainan yang konsisten.

"Masalah ini bukan hanya soal hasil pertandingan, tapi tentang bagaimana United bermain. Van Nistelrooy perlu melakukan pendekatan baru untuk memaksimalkan potensi para pemain dan mengembalikan identitas permainan United yang selama ini hilang," pungkasnya.

Dalam 18 bulan terakhir permainan United tampak tidak memiliki arah yang jelas yang membuat tim sulit untuk berkembang.

Kondisi tersebut menjadi tugas besar bagi Van Nistelrooy yang kini tidak hanya berusaha meraih kemenangan, tetapi juga membangun fondasi yang kuat dalam permainan United.