Manchester City Lolos dari Jeratan Hukum APT di Liga Inggris
Selasa, 08 Oktober 2024, 02:14 WIB

Pelatih Man City, Pep Guardiola.-beIN Sport-
DailySports.ID - Manchester City menang dalam perselisihan hukum melawan Liga Inggris terkait aturan Associated Party Transaction (APT).
Melalui lika liku prosesnya, klub berhasil atasi aturan yang dianggap membatasi kemampuan mereka dalam mendapatkan keuntungan komersial secara adil.
Aturan APT sendiri dirancang untuk mencegah klub-klub memanfaatkan hubungan dengan pihak-pihak terkait guna meraih keuntungan finansial yang tidak wajar melalui kesepakatan komersial atau pengurangan biaya di bawah nilai pasar.
Sejarahnya, aturan ini pertama kali diberlakukan setelah pengambilalihan Newcastle United oleh konsorsium yang didukung Saudi Arabia pada tahun 2021.
Klub itu dinilai memperoleh keuntungan tidak adil dari kesepakatan dengan perusahaan-perusahaan yang memiliki kaitan dengan pemilik baru mereka.
Dalam kasus Manchester City, aturan ini berpotensi membatasi hubungan dengan perusahaan yang terkait Sheikh Mansour pemilik City memiliki koneksi kuat dengan Etihad Airways lewat saudaranya yang telah wafat yakni mantan penguasa Abu Dhabi dan pendiri maskapai tersebut.
Sheikh Mansour sendiri adalah figur penting dalam pemerintahan Abu Dhabi karena menjabat sebagai Wakil Presiden dan Wakil Perdana Menteri, serta memimpin Bank Sentral Abu Dhabi.
Perlu diketahui pada bulan Juni, Manchester City melancarkan gugatan hukum terpisah dari 115 dakwaan yang saat ini mereka hadapi dari Liga Inggris, dengan mengklaim bahwa aturan APT bertentangan dengan hukum.
Mengutip laporan dari The Guardian, Senin (7/10/2024), mengatakan keluhan utama mereka berpusat pada kesepakatan sponsor dengan Etihad Aviation Group.
Jelas jadi persoalan karena itu adalah induk dari Etihad Airways serta First Abu Dhabi Bank (FAB) yang diketuai oleh saudara Sheikh Mansour lainnya, dan Emirates Palace sebuah hotel mewah yang dimiliki pemerintah Abu Dhabi namun dikelola oleh perusahaan Hong Kong.
Setelah persidangan di hadapan panel arbitrase, keputusan Liga yang sebelumnya menolak kesepakatan sponsor antara Manchester City dengan Etihad dan FAB akhirnya dibatalkan.
Lebih lanjut, panel arbitrase menemukan bahwa Liga telah melanggar aturan mereka sendiri dengan menunda terlalu lama keputusan terkait proposal dari FAB dan Emirates Palace.
Kendati demikian, Manchester City menggambarkan hasil ini sebagai kemenangan atas ketidakadilan menyoroti berbagai kegagalan Liga termasuk dugaan penyalahgunaan kekuasaan dan pelanggaran terhadap hukum Inggris serta tindakan diskriminatif.