Eks Chelsea, Michy Batshuayi Si Paling Nekat, Bermain di 3 Klub Raksasa Turki, Tak Takut Dibunuh?

DailySports.ID - Siapa yang sangka, jika eks penyerang Chelsea, Michy Batshuayi berani untuk bermain di tiga klub raksasa Turki. Apakah ia tak takut dibunuh?

Ya, pertanyaan tersebut bukanlah kiasan, melainkan makna sebenarnya yang bisa menyangkut nyawa.

Dalam dunia sepak bola, memang banyak sekali pesepak bola yang bermain untuk klub rival.

Misal dari pemain Real Madrid pindah ke Barcelona atau sebaliknya, pemain Manchester United bergabung dengan Liverpool, dan masih banyak lagi.

Mungkin salah satu contoh paling kuat dan bukti nyata adalah Zlatan Ibrahimovic yang pernah bermain di tiga klub raksasa Serie A Italia sekaligus, yakni Juventus, Inter Milan, dan AC Milan.

Keberadaannya pun kala bermain ke markas mantan tim kerap mendapat cemooh dari fans. Namun, tentunya hanya sampai sebatas cemooh saja, tidak sampai mengancam nyawa.

Begitu pula dengan mantan pemain Timnas Portugal, Luis Figo yang pernah bermain untuk Barcelona lalu pindah ke klub rival seteru, Real Madrid.

Perpindahannya kala itu memang sangat meramaikan dunia sepak bola, bahkan saat ia bertandang ke Camp Nou dengan memakai seragam Real Madrid, Luis Figo pernah dilempari kepala babi sebagai simbol tanda pengkhianat.

Lalu bagaimana dengan Michy Batshuayi yang kini bermain untuk klub raksasa Liga Turki, Galatasaray?

Sebelumnya, ia bahkan pernah bermain untuk klub rival seteru Galatasaray, yakni Fenerbahce. Sebelumnya pula Batshuayi juga memperkuat Besiktas.

Sekedar informasi, para fans di Liga Super Turki itu terkenal sangat militan, apalagi bagi mereka yang mengatasnamakan ultras atau pendukung garis keras, baik itu untuk Galatasaray, Fenerbahce, maupun Besiktas.

Bahkan, bisa dibilang perseteruan antara penggemar Fenerbahce dan Galatasaray disebut-sebut sebagai salah satu rivalitas paling keras di dunia.

Tentunya hal inilah yang membuat nyaris tak ada pemain yang berani pindah secara langsung, seperti yang telah dilakukan oleh Batshuayi dari Fenerbahce pindah ke Galatasaray.

Jika nantinya bakal bertandang ke markas Fenerbahce, tentu bukan hal yang aneh jika ia mendapat cemooh bahkan lemparan barang ke tubuhnya di lapangan nanti.

Kendati demikian, ancaman pembunuhan terhadap striker asal Belgia itu sejauh ini belum ada dan tentunya kita doakan agar tidak pernah ada.

Bisa dibilang, mungkin eks pemain Chelsea itu hanya bakal mendapat cemooh atau mungkin tidak dianggap.

Dikatakan tidak dianggap, lantaran pemain yang juga sempat bermain untuk Valencia ini memang jarang berkontribusi, baik untuk Besiktas maupun Fenerbahce.

Jika ia menjadi andalan tim, menjadi pemain kesayangan, dan telah mempersembahkan banyak gelar, kemudian ia pindah ke klub rival, barulah kejadian mengerikan tersebut bisa tercipta.

Namun faktanya, Michy Batshuayi bisa dibilang pemain yang gagal menunjukkan perfoma terbaiknya, sehingga keberadaannya justru memang diharapkan oleh fans Besiktas maupun Fenerbahce tidak berlangsung lama.

Sekedar informasi, pada musim 2021-22, Batshuayi bergabung dengan Besiktas dengan status pinjaman dari Chelsea.

Bersama Besiktas, Batshuayi tercatat mampu mencetak 14 gol dalam 42 pertandingan di seluruh kompetisi dan turut berperan dalam meraih gelar Piala Super Turki.

Lalu pindah ke Fenerbahce di musim 2022-23, selama dua tahun ia sejatinya tampil cukup impresif.

Total, ia mencetak 44 gol dalam 75 penampilan dan turut menyumbangkan Piala Turki di musim perdananya.

Meski mencetak gol hampir separuh dari total penampilannya, namun tetap saja Batshuayi tak dianggap sesuai dengan kebutuhan Fenerbahce, hingga ia dilepas dan tidak dipertahankan oleh pelatih baru mereka, Jose Mourinho.

Berdasarkan data dari Transfermarkt, Galatasaray menebus Michy Batshuayi senilai lebih dari 147 miliar rupiah.

Galatasaray sepertinya ingin memperkuat lini serang mereka dengan keberadaan Michy Batshuayi, setelah sebelumya juara bertahan Liga Super Turki ini sudah memiliki Dries Mertens, Halil Dervisoglu, dan Mauro Icardi.