https://cafesguilis.com/producto/https://versalitaestudio.com/sobre-nosotros/kadinkabbandung.orghttps://conilplayamar.com/propiedad/https://www.theleroyhouse.com/contact-ushttps://tenerisat.com/servicio-tecnico-balay-tenerife/https://svemarche.eu/https://www.nativehotels.org/en/https://www.ritchiehill.com/galleryhttps://www.callemayor.es/contacto/
slot gacor slot gacor resmi https://lpm.uki.ac.id/
1 Kelalaian Wasit Liga 1: PSM Makassar Kehilangan Poin Akibat Pasang 12 Pemain Lawan Barito Putera

Kelalaian Wasit Liga 1: PSM Makassar Kehilangan Poin Akibat Pasang 12 Pemain Lawan Barito Putera

Kelalaian Wasit Liga 1: PSM Makassar Kehilangan Poin Akibat Pasang 12 Pemain Lawan Barito Putera

Momen laga PSM vs Barito Putera-instagram/@psbaritoputeraofficial-

DailySports.ID - Liga 1 2024-2025 kembali dihiasi drama yang memancing atensi pecinta sepak bola nasional. Kali ini, insiden kontroversial karena kelalaian wasit melibatkan PSM Makassar dalam laga melawan Barito Putera.

Di tengah keunggulan 3-2, tim Juku Eja kedapatan bermain dengan 12 pemain dan membuat kemenangan mereka dianulir menjadi kekalahan 0-3.

Tak hanya itu, PSM Makassar juga dijatuhi hukuman pengurangan tiga poin oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.

Insiden itu terjadi dalam laga pekan ke-16 Liga 1 di Stadion Batakan, Balikpapan, 22 Desember lalu. Pada menit-menit terakhir pertandingan, PSM yang unggul 3-2 melakukan pergantian tiga pemain sekaligus.

Daffa Salman, Arham Darmawan, dan Fahrul Aditia masuk ke lapangan. Namun, hanya dua pemain yang keluar, yaitu Akbar Tanjung dan Latyr Fall. 

Pemain ketiga yang seharusnya keluar, Syahrul Lasinari, tetap bertahan di lapangan. Akibatnya, PSM bermain dengan 12 pemain selama 44 detik sebelum wasit meniup peluit panjang.

Setelah pertandingan berakhir, pelatih Barito Putera, Rahmad Darmawan, langsung melayangkan protes kepada perangkat pertandingan. Protes tersebut menyebar ke media sosial dan mendapat perhatian luas dari publik.

PT Liga Indonesia Baru (LIB) kemudian mengambil tindakan cepat. Hasil pertandingan yang awalnya dimenangkan PSM diubah menjadi kekalahan 0-3. Dengan keputusan ini, poin yang seharusnya diraih PSM dari laga tersebut otomatis hilang.

Tak cukup sampai di situ, Komdis PSSI juga memberikan sanksi tambahan berupa pengurangan tiga poin untuk PSM Makassar. Media Officer PSM, Sulaiman Abdul Karim pun membenarkan keputusan ini.

"Iya, SK dari Komdis PSSI sudah keluar. Ada pengurangan tiga poin," ungkap Sulaiman kepada awak media.

Wasit cadangan yang bertugas pada laga tersebut, Muhammad Iqballuddin, memberikan penjelasan mengenai kronologi insiden ini. Ia mengaku bahwa kesalahan terjadi karena kelalaiannya dalam memeriksa prosedur pergantian pemain.

"Saya kira pemain nomor 13, Syahrul Lasinari, sudah keluar dari lapangan. Karena situasi saat itu sangat cepat, saya mengizinkan pemain pengganti nomor 28 masuk," jelas Iqballuddin.

Baru setelah mendapatkan laporan dari official Barito Putera dan pelatih Rahmad Darmawan, ia menyadari ada 12 pemain PSM di lapangan. Namun, waktu pertandingan sudah hampir habis, sehingga tidak memungkinkan untuk menghentikan permainan saat itu.

"Saya langsung berkomunikasi dengan wasit utama, tapi waktu sudah tidak cukup. Ini murni kelalaian saya, dan saya sangat menyesal," tambahnya.

Iqballuddin tak hanya mengakui kesalahannya, tetapi juga meminta maaf secara terbuka kepada kedua tim atas keteledorannya.

"Saya meminta maaf kepada official dan pelatih Barito Putera, Coach RD, serta pelatih dan official PSM, Coach Bernardo Tavares. Ini kesalahan saya yang terlalu terburu-buru," tuturnya.

Hukuman berat yang dijatuhkan kepada PSM menjadi pukulan telak bagi tim Juku Eja. Tidak hanya kehilangan tiga poin dari laga melawan Barito Putera, situasi ini memperburuk posisi mereka di klasemen Liga 1.

Berita Terkait