https://cafesguilis.com/producto/https://versalitaestudio.com/sobre-nosotros/kadinkabbandung.orghttps://conilplayamar.com/propiedad/https://haveone.it/shop/https://www.jomaportes.com/contacto/https://svemarche.eu/https://www.nativehotels.org/en/https://www.ritchiehill.com/gallery
slot gacor slot gacor resmi https://lpm.uki.ac.id/
1 Panen Gelar 2 Pekan Terakhir, Ketum PBSI Fadil Imran Bidik Prestasi Emas di Olimpiade Los Angeles 2028

Panen Gelar 2 Pekan Terakhir, Ketum PBSI Fadil Imran Bidik Prestasi Emas di Olimpiade Los Angeles 2028

Panen Gelar 2 Pekan Terakhir, Ketum PBSI Fadil Imran Bidik Prestasi Emas di Olimpiade Los Angeles 2028

Ganda campuran Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu menjuarai Indonesia Masters S100 2024.-PBSI-

DailySports.ID - Ketua Umum Terpilih PP PBSI Periode 2024-2028, M. Fadil Imran, terus mengumandangkan regenerasi atlet pelatnas untuk menyiapkan tulang punggung masa depan. 

Targetnya jelas yaitu Asian Games 2026 Nagoya, Jepang, dan Olimpiade 2028 Los Angeles, Amerika Serikat. Indonesia diharapkan bisa panen medali lagi di dua hajatan akbar tersebut.

Roda regenerasi yang digaungkan Fadil Imran belakangan membuahkan hasil manis. Sejumlah pebulutangkis muda sukses merengkuh prestasi dalam tiga turnamen terakhir. 

Tiga turnamen yang dimaksud antara lain Korea Open 2024 serta Indonesia International Challenge dan Indonesia Masters 2024 S100 (Pekanbaru, Riau).

Di Korea Open 2024 yang notabene berlabel BWF World Tour level Super 500, Indonesia meraih satu gelar juara dari ganda putra racikan baru Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana.

Sementara Indonesia IC yang bergulir pada 20-25 Agustus silam memunculkan dua gelar juara lewat torehan Yohanes Saut Marcellyno (tunggal putra) dan Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu (ganda campuran).

Kegemilangan itu berlanjut sepekan kemudian di tempat yang sama saat Indonesia Masters 2024 Super 100 berlangsung pada 27 Agustus hingga 1 September. 

Perwakilan Merah-Putih berdiri di podium tertinggi sebanyak tiga kali yang disumbangkan M. Zaki Ubaidillah (tunggal putra), Jesita Putri Miantoro/Febi Setianingrum (ganda putri), dan lagi-lagi Jafar/Felisha (ganda campuran).

"Mereka inilah wajah bulutangkis Indonesia ke depan yang akan jadi generasi penerus. Turnamen ini menjadi awal pantauan kami untuk bersiap ke hajatan penting di depan," ujar Fadil.

"Fokus utamanya yaitu Asian Games Nagoya dan Olimpiade Los Angeles. Bahkan, beberapa pemain masih bisa kami persiapkan untuk proyek yang lebih panjang lagi, Olimpiade 2032 di Brisbane, Australia," imbuhnya.

Kendati begitu, Fadil Imran mengingatkan bahwa turnamen ini bukanlah tes yang sesungguhnya, sehingga semua pihak diharapkan tidak cepat puas dan terus berbenah.

"Gelar ini pastinya menambah motivasi dan percaya diri tapi ini bukanlah tes sesungguhnya. Tes sesungguhnya akan ada ketika mereka naik ke kelas turnamen yang lebih tinggi dengan lawan yang lebih berpengalaman secara ranking maupun permainan." 

"Khusus Leo/Bagas dan juga Fikri/Daniel, tes sesungguhnya adalah turnamen berikutnya ketika semua top 10 sudah kembali setelah absen di Jepang dan Korea kemarin," sahut Fadil.

"Sehingga, evaluasi dan peningkatan segala sisi pelatihan harus terus dilakukan. Saya berpesan kepada semua pihak untuk tak berpuas diri dan terus mengejar perbaikan demi prestasi yang lebih baik lagi," tutupnya.

Berita Terkait