Terpilih Jadi Ketum PBSI, Fadil Imran Siap Lakukan Revolusi Bulutangkis Indonesia
Sabtu, 10 Agustus 2024, 23:51 WIB

Fadil Imran, Ketum PBSI Baru-PBSI-
DailySports.ID - Muhammad Fadil Imran resmi terpilih menjadi Ketua Umum PBSI periode 2024-2028.
Kepastian ini didapatkan dalam kongres musyawarah nasional PBSI XXIV/2024 yang digelar di Hotel Empire Palace, Surabaya, Sabtu (10/8/2024).
Fadil Imran terpilih secara aklamasi karena ia jadi calon tunggal. Dia mendapat dukungan dari 34 pengurus provinsi (Pengprov) PBSI dari 38 Pengprov dalam munas tersebut.
Pria yang menjadi Perwira tinggi Polri itu sejatinya sudah lama berkecimpung di pengurusan PBSI sebagai Sekretaris Jenderal PP PBSI.
Dengan terpilihnya jadi ketua umum yang baru, ia akan menggantikan Agung Firman Sampurna yang memasuki purnabakti.
Fadil mengajak semua pihak secara bersama untuk membangun dan meningkatkan prestasi bulu tangkis Indonesia.
"Dari Kota Pahlawan ini sebagai langkah awal. Mudah-mudahan dengan memaknai Surabaya sebagai kota perjuangan, bisa menginspirasi kita semua dalam upaya membangun dan membesarkan PBSI," kata Fadil dalam keterangan PBSI.
"Saya mengajak semua pihak untuk bergotong royong, bersama-sama melakukan perbaikan dan pembenahan apa-apa yang kurang untuk menuju puncak prestasi dunia," ungkap Kabaharkam Polri tersebut.
Olahraga bulutangkis Indonesia memang saat ini tengah menjadi sorotan publik, menyusul mulai menurunnya prestasi di kancah internasional.
Terbaru, bulutangkis gagal melanjutkan tradisi meraih medali emas di Olimpiade Paris 2024. Bulutangkis hanya mampu menyabet satu medali perunggu dari Gregoria Mariska Tunjung.
Dirangkum dari berbagai sumber, Indonesia punya tradisi langganan meraih medali emas Olimpiade pada cabang olahraga bulutangkis.
Tradisi tu dimulai pada 1992 ketika Alan Budikusuma dan Susy Susanti sama-sama memenangi medali emas di Olimpiade Barcelona.
Lanjut di 1996, Rexy Mainaky/Ricky Subagja menyabet emas dari nomor ganda putra. Di 2000, giliran Tony Gunawan/Candra Wijaya.
Taufik Hidayat melanjutkannya di tahun 2004. Hendra Setiawan/Markis Kido melanjutkannya di tahun 2008.
Di 2012 saat Olimpiade London, tidak ada wakil Indonesia yang meraih medali emas. Sedihnya lagi, tidak ada medali perak atau perunggu yang diddapat.
Memasuki 2016, Tontowi Ahmad/ Liliyana Natsir merebut medali emas nomor ganda campuran. Di Olimpiade Tokyo 2020, gantian Greysia Polii/ApriyaniRahayu menyabet emas.